merdekanews.co
Senin, 25 Desember 2017 - 13:01 WIB

Islam Ramah, Jangan dengan Marah

ICMI Komentari Kasus Abdul Somad: Luar Negeri Curiga yang Berbau Islam

Kinanti Senja - merdekanews.co
Ketua Umum ICMI Jimly Asshiddiqie

Padang, MERDEKANEWS - Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) mengajak umat muslim untuk menampilkan Islam secara ramah dengan berpandangan terbuka terhadap segala sesuatu yang terjadi di Indonesia.

"Karena saat ini apa saja yang berbau Islam untuk orang di luar negeri pasti akan dicurigai, karena dengan banyaknya masalah yang mengatasnamakan agama. Maka dari itu setidaknya umat muslim patut memikirkan bagaimana ke depan pandangan itu berubah," kata Ketua Umum ICMI Jimly Asshiddiqie di Padang, Minggu (23/12/2017).

Ia mencontohkan penceramah Ustad Somad yang dilarang memasuki Hongkong, karena ada kecurigaan yang muncul.

"Ditambah dengan era sekarang yang semakin canggih sehingga apa saja dapat diakses dengan cepat dan terasa dekat membuat anggapan kecurigaan semakin marak, lalu muncul berbagai paham-paham yang seharusnya tidak ada," katanya.

Jimly mengatakan jika semua umat muslim dapat berfikir terbuka, gerakan 212 seharusnya tidak berkelanjutan dengan banyaknya rentetan gerakan bela Islam lainnya.

"Islam harus tampil dengan ramah, jangan dengan marah. Sekali-sekali boleh, misalnya bela Palestina. Isu tersebut bisa mempersatukan kita semua, namun janganlah jadi keterusan," ujarnya dikutip Antara.

Menurut Jimly, menyuarakan pendapatan dan membela sesama penting, namun harus dengan aturan dan tidak terlalu keras karena akan terpancing amarah. 

"Jika amarah dilibatkan semua tidak akan terkendali, maka dari itu dianjurkan untuk umat muslim sama-sama menjaga agama Islam dari kecurigaan pihak luar," ujarnya. (Kinanti Senja)






  • PBNU Bantah di Balik Cekal Ustaz Abdul Somad PBNU Bantah di Balik Cekal Ustaz Abdul Somad Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Helmy Faishal Zaini menegaskan organisasinya tidak melakukan campur tangan terhadap pencekalan Ustadz Abdul Somad di Hong Kong.