
Jakarta, MERDEKANEWS - Front Pembela Islam (FPI) berhenti menggunakan media sosial untuk sementara waktu. Mereka menggalang gerakan libur pakai medsos pada 25 Desember 2017 dan 1 Januari 2018. Hal itu dilakukan setelah akun FPI di Facebook, Twitter, dan Instagram diblokir.
"Gerakan ini untuk umat Islam khususnya yang punya spirit 212, akan libur untuk tidak pakai medsos (media sosial), sama sekali," kata Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Daerah Front Pembela Islam (FPI) DKI Jakarta, Novel Bamukmin dikutip (22/12/2017).
Libur medsos itu, kata Novel, sebagai bentuk boikot pasca-diblokirnya akun medsos mereka. Menurut FPI, pemerintah telah bekerja sama dengan perusahaan media sosial tersebut dalam pemblokiran akun-akun milik FPI, termasuk channel TV mereka.
Ia pun mempertanyakan mengapa akun-akun lain tidak ikut diblokir. "Malah akun-akun komunis, LGBT, mereka bisa eksis, ini ada apa? Kan enggak adil," kata dia.
Walaupun tanpa media sosial, Novel yakin penyiaran gagasan-gagasan Islam masih bisa dilakukan melalui tabligh akbar dan mimbar. Menurut dia, aksi boikot media sosial yang akan dilakukan sekaligus menguji kekompakan umat Islam. "Kita akan uji sampai di mana kelompok umat Islam," ujarnya.
Novel menambahkan, saat ini FPI sedang mempersiapkan bentuk media sosial lain untuk menggantikan Facebook, Twitter dan Instagram yang kini diblokir. Ia pun berharap, media sosial alternatif yang nanti dipakai itu terjamin dari hacker. "Kita lagi cari formulasi terbaik," katanya.
Pemblokiran FPI
Akun Facebook FPI sudah hilang dari platform tersebut. Pencarian “Front Pembela Islam” menghasilkan page atau halaman “Anti Front Pembela Islam” pada daftar pencarian pertama.
Twitter pun serupa. Kata kunci sama yang digunakan untuk pencarian hanya menghasilkan akun-akun kloningan dengan pengikut yang sedikit. Berbanding terbalik dengan nama besar yang dimiliki FPI.
Kabar diblokirnya akun-akun media sosial ini termuat kali pertama atas poster yang diunggah simpatisan FPI ke Twitter. Dalam poster tersebut, mereka mempertanyakan mengapa akun-akun yang berasosiasi dengan FPI diblokir. Lengkap dengan tangkapan layar yang menyatakan akun diblokir dan tak bisa login.
Dalam poster itu juga simpatisan FPI mengajak untuk mendatangi kantor perwakilan Facebook di Indonesia. Tepatnya di Capital Place, di daerah Gatot Subroto. Selain ajakan memprotes, simpatisan FPI itu mengajak “saintis muslim” membuat media sosialnya sendiri.
Kabar pemblokiran akun FPI membuat kecebong (julukan kelompok yang bersebrangan dengan FPI) senang. Alasannya, akun FPI dituding sering menyebarkan konten yang meresahkan. (Kirana Izza)
-
Grok Trending, Jawab Pertanyaan Netizen dari Soal Politik, Ekonomi, Absurd Hingga Remeh-temeh! warganet bertanya soal situasi politik, ekonomi nasional, pertanyaan absurd, guyon hingga remeh-temeh. Dan hampir semua selalu direspons Grok
-
Bocah di Nias Selatan Diduga Lumpuh Akibat Penyiksaan, Tantenya Jadi Tersangka! Bocah di Nias Selatan Diduga Lumpuh Permanen Akibat Penyiksaan, Tantenya Jadi Tersangka
-
Pramono Unggah Foto Tiga Jari, Anies Baswedan Resmi Dukung Pasangan Pramono-Rano? Pramono juga memperlihatkan foto dirinya, Anies, dan Rano Karno yang sedang berpose tiga jari
-
Happy Asmara Posting Ganti Nama, Alasannya Bikin Heboh Netizen Tapi yang bikin heboh adalah keterangan dalam unggahannya yang ditulis mau ganti nama
-
Alasan Penyanyi Ini Posting Foto Tanpa Busana di Instagram Sungguh Mengejutkan Aku bosan pakai baju