
MERDEKANEWS - Fahri Hamzah bikin heboh. Mantan politisi PKS yang kini menjadi Wakil Ketua Umum Partai Gelora Indonesia curhat soal biaya tes cepat atau rapid test Covid-19 yang dinilainya cukup mahal.
Rapid test itu dilakukan Wakil Ketua DPR RI periode 2014-2019 itu setelah keluar kota untuk pulang kampung selama lebih dari sepekan.
"Saya mengikuti beberapa kali #RapidTest berbayar. Lalu tadi dilakukan PCR juga Alhamdulillah negatif. Tapi saya sedih karena bayarnya cukup mahal kalau di-total. Ini membebani rakyat. Bagi Ekonomi berat!" dikutip dari cuitan @Fahrihamzah pada Rabu (24/6/2020).
Politikus asal Nusa Tenggara Barat (NTB) ini pun merasa kaget setelah membandingkan biaya yang dikeluarkan untuk rapid test ternyata lebih mahal dibanding ongkos pesawat Jakarta -Lombok.
"Saya baru tahu bahwa rupanya harga tiket pesawat Jakarta-Lombok kemarin jauh lebih murah dari biaya pemeriksaan kesehatan akibat melintas tiga pulau Jawa-Lombok-Sumbawa. Industri test dadakan ini mengeruk keuntungan besar sekali melampaui industri perjalanan yang sedang jatuh," lanjut Fahri.
Dalam curhatan berikutnya, mantan legislator PKS ini merasa jadi melodramatik karena sebagian dari test itu dilakukan bukan karena dibutuhkan secara administratif, tetapi juga karena orang merasa tidak aman dengan dirinya.
Sebagian orang sekarang sering waswas dengan keadaan. Serba takut dan cemas.
"Kita melihat orang memakai APD berbelanja di supermarket, petugas mencegat sebuah mobil yang di dalamnya suami istri duduk di bagian depan. Padahal mereka baru saja keluar dari rumah yang sama bahkan tentu saja kamar dan tempat tidur yang sama. Banyak lagi prilaku tak wajar," tutur Fahri. (Zaber/RN)
-
Dukung Mudik Lancar, Pertamina Turunkan Harga Avtur, Diskon Tiket Pelita Air, Pelumas hingga Promo Hotel Patra Jasa Simon Aloysius Mantiri mengatakan Pertamina telah melakukan kebijakan penyesuaian harga avtur untuk mendukung kelancaran mudik 2025.
-
Target 2025 Maskapai BUMN Tambah 26 Pesawat: Garuda 20, Pelita Air 6 menambah 26 armada pesawat pada tahun 2025 untuk memperluas layanan penerbangan baik domestik dan internasional
-
176 Orang Tewas, Korsel Tetapkan Masa Berkabung Selama 7 Hari 176 Orang Tewas, Korsel Tetapkan Masa Berkabung Selama 7 Hari
-
Jumlah Korban Jiwa Capai 85 Orang, Diduga Ini Penyebab Jatuhnya Pesawat Jeju Air Akibat kecelakaan pesawat itu, sebanyak 85 orang tewas dan 2 orang berhasil diselamatkan hingga kini
-
Puncak Pergerakan Penumpang Pesawat Hingga Natal 2024 Tercapai pada 22 Desember 2024 Puncak Pergerakan Penumpang Pesawat Hingga Natal 2024 Tercapai pada 22 Desember 2024