Jakarta, MERDEKANEWS - Jangan cari panggung! "Tamparan" keras ini datang dari tokoh intelijen senior Suhendra Hadikuntono buat mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo. Lho, apa urusannya ya?
Mengapa Suhendra "menampar" Gatot? Sebab, statemen Gatot memicu kontroversi di tengah wabah virus Corona atau Covid-19 yang kian merajalela.
Ya, mantan Panglima TNI itu menjadi perhatian di tengah upaya pencegahan Covid-19. Pasalnya, ia mengimbau agar umat Islam memenuhi dan meramaikan masjid, tetap salat berjemaah di masjid, kendati virus Corona mengancam. "Imbauan Gatot Nurmantyo itu menyesatkan publik dan sangat kontraproduktif dengan upaya pemerintah dalam menangani penyebaran Covid-19," ujar Suhendra Hadikuntono dalam rilisnya, Jakarta, Jumat (20/3/2020).
Hingga Kamis (19/3/2020), jumlah korban yang terinfeksi Corona di Indonesia mencapai 309 orang, 25 orang di antaranya meninggal dan 15 orang lainnya dinyatakan sembuh.
Menurut Suhendra, sebagai purnawirawan jenderal dengan jabatan Panglima TNI, Gatot seharusnya leibih berhati-hati menyampaikan pernyataan, jangan sampai membuat bingung masyarakat.
Apalagi, kata Suhendra, Majelis Ulama Indonesia (MUI) sudah mengeluarkan fatwa terkait ibadah di tengah meningkatnya Corona. Menurutnya, Gatot harus bisa memperlihatkan sikap negarawan. "Saya melihat Pak Gatot ini tidak punya jiwa patriot dan negarawan yang bijak. Mungkin dia punya kepentingan politik, tapi tidak selayaknya mencari panggung dan membuat narasi yang berpotensi memperkeruh situasi," jelasnya.
Suhendra pun mengimbau agar publik terutama umat muslim mengikuti anjuran pemerintah dan fatwa MUI. Hal ini demi keselamatan masyarakat dan meredam pencegahan Corona. "Saya mengimbau agar umat Islam tidak mengikuti imbauan dari Pak Gatot, karena sangat membahayakan keselamatan umat Islam sendiri," tutupnya.
(Setyaki Purnomo)
-
Utamakan Nyawa Rakyat, Ferry Mursyidan Minta Jokowi Tunda Pilkada Serentak 2020 Sampai Pandemi COVID-19 Reda Mantan Ketua Pansus Pemilu DPR, Ferry Mursyidan Baldan (FMB) mengingatkan pemerintah untuk tidak memaksakan Pilkada serentak 2020 di tengah pandemi COVID-19. Kalau pemerintahan Joko Widodo nekat menggelar pilkada, jangan heran kalau sebaran pandemi COVID-19 semakin tak terkendali.
-
Ingin Pandemi COVID-19 Minggat Cepat, Petrokimia Gresik Modali Riset RSUD Dr Soetomo Rp163 Juta Pemerintah mendorong aksi nyata BUMN dalam memerangi Pandemi COVID-19 di bumi Nusantara. Hal ini sudah dijalankan Petrokimia Gresik (PG).
-
Taspen Luncurkan Layanan Pesona Via WhatsApp Antisipasi Penyebaran Corona PT TASPEN (Persero) meluncurkan layanan Pesona (Pensiun Sehat Tanpa Corona). Layanan ini sebagai bentuk komitmen untuk memberikan layanan perbankan bagi nasabah khususnya para Aparatur Sipil Negara dan para pensiunan di tengah merebaknya virus Covid-19.
-
AyoBergerak.id Himpun Kekuatan Melawan Corona Oleh karena itu kami para pengusaha, internet marketer, tenaga medis, pekerja kreatif, profesional, influencer, dan content creator berinisiatif membuat gerakan bernama AyoBergerak.id