merdekanews.co
Selasa, 19 Desember 2017 - 05:12 WIB

MG Klub Jadi Pabrik Narkoba

Jatah Jago Buat Oknum Pejabat DKI, Bisa Karaoke dan Pijat Gratis

YN Ata - merdekanews.co
Pengunjung diskotik MG Klub yang digerebek BNN.

 

Jakarta, MERDEKANEWS – Digerebeknya Diskotik MG bisa menjadi pintu masuk untuk membongkar uang setoran. Diduga ada kongkalikong antara diskotik dengan Pemprov DKI Jakarta.

Istilah uang setoran atau duit jago bukan hal batu di dunia malam. Diduga, ada oknum yang sering dapat jatah duit jago dari pengelola diskotik.

Bukan hanya duit setoran, oknum pejabat Satpol PP dan Dinas Pariwisata juga bisa menikmati fasilitas gratis di diskotik, panti pijat hingga ruang karaoke.

Fraksi Partai Gerindra mendesak agar Gubernur Anies Baswedan segera mengusut para oknum. Bahkan, partai penyokong Anies-Sandi ini mendesak agar Kepala Satpol PP Yani Yani Wahyu dan Kapala Dinas Pariwisata Tinia Budianti segera dicopot.

“Dicopot saja, harus ada penyegaran. Kan bahaya kalau diskotik berubah bentuk jadi pabrik narkoba,” desak Syarief dari Fraksi Gerindra DPRD DKI Jakarta kepada wartawan di Kebon Sirih, Senin (18/12/2017).

Desakan sama dilontarkan Prabowo Soenirman. Anggota Fraksi Gerindra ini mengkritisi lemahnya pengawasan terhadap tempat hiburan malam.

"Pengawasannya lemah sekali berarti, harus ada pengawasan berkala secara rutin," ungkapnya.

Sekretaris Komisi B DPRD DKI Jakarta, Darussalam menyatakan, pengawasan diskotik harus lebih maksimal. “Ini kasus serius harus dituntaskan,” ungkapnya.

Sabu Cair Marak

Peredaran sabu cair ternyata bukan hanya di Diskotek MG Club. Narkoba yang bisa membangkitkan semangat ini banyak beredar di diskotik-diskotik ibukota.

“Selain murah, sabu cair lebih ringkas karena tinggal minum aja,” ungkap Cikra (32), pecinta dunia malam yang biasa mangkal di kawasan Mangga Besar kepada Merdeka News, Senin (18/12/2017).

Sabu cair kata dia, memang banyak di diskotik ibukota. “Banyak lah dan hampir semua diskotik menyediakan kok,” tegasnya.

Sementara Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) DKI Yani Wahyu Purwoko akan memperketat pengawasan tempat-tempat hiburan.

"Saya akan bekerja sama sesuai arahan pak Gubernur (DKI Jakarta Anies Baswedan) pak Wakil Gubernur (DKI Jakarta Sandiaga Uno). Saya akan kerjasama dengan dinas pariwisata (Dinas Pariwisata dan Kebudayaan), kita akan membuat perencanaan untuk pengawasan dan pengendalian terhadap tempat-tempat hiburan secara (lebih) ketat," kata Yani Wahyu di Balaikota DKI Jakarta.

Rencana Satpol PP memperketat lokasi hiburan dengan beberapa tahap dari administrasi hingga operasional.

Badan Narkotika Nasional (BNN) menemukan laboratorium narkoba di diskotek MG International Club, Jalan Tubagus Angke, Wijaya Kusuma, Jakarta Barat. Laboratorium itu diduga digunakan untuk memproduksi sabu-sabu dan ekstasi cair.

BNN menggerebek diskotik MG Club International sekitar pukul 02.30, Minggu, 17 Desember 2017. Penggerebekan itu dilakukan setelah lembaga antinarkotik tersebut menangkap lima pengedar narkoba di Grogol Petamburan, Jakarta Barat.

Terkait hal tersebut menurut Yani Wahyu jajaran Satpol PP langsung melakukan tugasnya menyegel diskotek MG Internasional Club pada Ahad sore. Yani mengatakan penutupan tersebut bersifat sementara, namun akan melakukan penutupan secara permanen.

"Ini baru informasi dari media secara de facto ya ini ada pabrik sabu cair dan ada pengunjung diskotek yang diduga ada 120 orang. Ini baru Informasi, tapi secara tertulis dari kepolisian dari BNN ya hasil penyidikan dan penyelidikan itu belum ada belum sampai ke kami. Tapi kalau itu sudah sampai ke kami, maka itu akan kami pastikan segel permanen. Dan akan dicabut TDUP (Tanda Daftar Usaha Pariwisata)nya ya," ujar Yani.

  (YN Ata)