merdekanews.co
Rabu, 11 September 2019 - 01:23 WIB

Hubungan RI dan Swiss Makin Oke, Muliaman Gelar Resepsi Diplomatik 2019

Setyaki Purnomo - merdekanews.co

Jakarta, MERDEKANEWS - Duta Besar RI untuk Swiss, Muliaman D Hadad mengatakan, secara umum, perkembangan hubungan ekonomi antara Indonesia dengan Swiss, menghasilkan banyak kemajuan dalam beberapa tahun terakhir.

Kata mantan Ketua Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) ini, kerja sama kedua negara cukup positif mulai soal perjanjian dagang, mutual legal assistance, kesepakatan antar universitas terus digalang dan ditindaklanjuti untuk meningkatkan kerja sama yang baik antara dua negara.

"Hubungan bilateral Indonesia dengan Swiss kini sedang memasuki masa keemasan, dan kami berharap agar kerja sama yang baik ini dapat terus ditingkatkan," papar Muliaman saat memberikan sambutan dalam resepsi diplomatik di Hotel Bellevue Palace, Bern pada 6 September 2019.

Dalam acara ini dimeriahkan permainan angklung melantunkan lagu nasional Swiss “Swiss Psalm” dan lagu nasional Indonesia “Indonesia Raya”. Kontan saja, seluruh hadirin bertepuk tangan. Permainan Angklung Pada Suka Zurich, komunitas masyarakat Swiss dan Indonesia, berhasil memukau semua penonton dengan penampilan kombinasi angklung dan alphorn (alat musik tiup tradisional Swiss).

Dalam rilis kepada media di Jakarta, Selasa (10/9/2019), resepsi diplomatik ini juga dimeriahkan dengan pameran fotografi dan lukisan bertemakan pemandangan Indonesia. Etalase kekayaan Indonesia pun disuguhkan melalui penampilan tari Bali berjudul “Puspanjali” oleh warga negara Swiss, Amadine Mareschi.

Menariknya lagu, para tamu dan undangan berkesempatan mencicipi makanan khas Indonesia berupa rendang, sate, kopi, lapis legit, dan nastar. Dan, seluruh staf KBRI Bern menggunakan pakaian daerah khas Indonesia yang berbeda-beda, Menunjukkan bagaimana keunikan serta keberagaman budaya Indonesia.

Resepsi Diplomatik merupakan kegiatan tahunan yang dilaksanakan oleh KBRI Bern dalam rangka memperingati Proklamasi Hari Kemerdekaan. Kegiatan ini melibatkan pemerintah Swiss, instansi dan lembaga setempat, dan korps diplomatik lainnya, untuk keperluan promosi kebudayaan Indonesia. (Setyaki Purnomo)