
Manado, MERDEKANEWS -Pergantian Panglima TNI baru masih menuai protes. Pengamat militer Universitas Padjadjaran Muradi sebelumnya mengatakan, satu satunya kelemahan Marsekal Hadi Tjahjanto, soal latar belakangnya yang tidak pernah memegang tongkat komando tempur. Seperti di TNI AD, pernah memimpin Kostrad.
Meski tidak pernah memegang tongkat komando tempur, Marsekal Hadi Tjahjanto sebagai Panglima TNI, diyakini mampu menjaga keamanan dan ke kompakan di tiga mantra TNI, baik laut, udara dan darat. Termasuk di kepolisian di tahun politik ini.
Hal itu dikatakan Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu kepada wartawan usai menghadiri Peringatan Hari Bela Negara Ke-69 di Kota Manado, Sulawesi Utara, Senin (11/12/2017).
"Dulu Pa Hadi itu bekas Irjen saya. Moralnya baik dan loyal. Jadi jangan dibuat perbedaan antara Panglima TNI lama dan baru. Semua sama. Siapapun yang ditugaskan presiden harus didukung. Saya jamin Panglima baru mampu menjalankan tugasnya dengan baik,"ujar Menhan.
Presiden Joko Widodo pun melantik Marsekal Hadi Tjahjanto sebagai Panglima TNI di Istana Negara. Pelantikan itu berdasarkan Keputusan Presiden No 82/TNI tahun 2017 tentang Pemberhentian Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo dan Pengangkatan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto tertanggal 8 Desember 2017.
“Semua pihak harus mendukung kepemimpinan Panglima baru agar bisa menciptakan dan memberikan rasa aman buat bangsa dan negara. Proses pemilihan pergantian panglima pun sudah sesuai aturan,” tegas Menhan
(Muhammad)
-
Kemendagri Tegaskan Komitmen Percepatan Pembangunan Papua Barat Daya Kemendagri Tegaskan Komitmen Percepatan Pembangunan Papua Barat Daya
-
KKP Lirik Potensi NTB Jadi Lokasi Sentra Garam KKP Lirik Potensi NTB Jadi Lokasi Sentra Garam
-
Pembatalan Soal Mutasi Pati TNI, Jenderal Agus Subiyanto Perlu Dievaluasi Namun keputusan itu mengundang kritik dari anggota Komisi I DPR RI Fraksi PDI Perjuangan (PDIP), TB Hasanuddin. Ia menilai Panglima TNI mencla-mencle.
-
Tangkap 2 Kapal Vietnam, KKP Selamatkan Kerugian Negara Rp152 M Tangkap 2 Kapal Vietnam, KKP Selamatkan Kerugian Negara Rp152 M
-
KASAL Pastikan Kasus Pembunuhan Jurnalis Perempuan di Banjarbaru Diusut Secara Transparan prajurit TNI AL itu, jika terbukti bersalah, bakal dihukum berat