merdekanews.co
Rabu, 25 Oktober 2017 - 19:09 WIB

Ketika Menhub Budi Tebar Ancaman ke Transportasi Online

setyaki purnomo - merdekanews.co
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi

Jakarta, MerdekaNews - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meminta taksi daring atau online menaati rancangan peraturan, terkait angkutan sewa khusus yang bertujuan untuk mewujudkan kesetaraan.

"Negara harus hadir karena dengan beberapa kata-kata (revisi) itu mestinya kita untuk sepakat bukan untuk tidak sepakat. Diskusi dalam membuat regulasi yang baru ini kita membuat suatu mekanisme yang clean dan humble," kata Budi dalam sebuah diskusi di Jakarta, Rabu (25/10/2017).

Budi tidak ingin ada perusahaan transportasi berdaring, ketika berembug atau sosialisasi, menyatakan sepakat. Namun di luaran, perusahaan transportasi online itu memotori aksi demo. "Saya mendambakan di sini oke tapi tidak riuh lagi di media sosial dan demo-demo. Ini semua untuk konsumen. Kalau online mengapi-apikan pertentangan, konsumen akan marah. Begitu juga konvensional jangan mengatakan dianaktirikan," kata Budi.

Mantan Dirut Angkasa Pura II ini mengatakan, pemerintah berupaya untuk mewujudkan kesetaraan antara pengelola taksi daring dengan konvensional "Apa yang dilakukan pemerintah ini untuk kesetaraan dan memberikan kesempatan berbisnis berkehidupan yang sama supaya semua itu eksis," kata Budi.

Salah satu yang menjadi perhatian, menurut dia, adalah soal tarif dan stiker di badan kendaraan taksi online. Di mana, tarif batas bawah harus diatur agar tidak ada praktik monopoli, sementara itu untuk stiker untuk melindungi pengendara kendaraan pribadi serta memberikan ruang agar tidak berlaku peraturan ganjil-genap untuk taksi daring.

"Saya juga dibilang katanya bapak menteri ini senengnya dengan online sampai dimaki- maki orang. Saya katakan juga kalau Konvensional harus berubah," kata Budi.

Dia menilai taksi daring adalah suatu keniscayaan yang tidak bisa dihindari dan diharapkan bersama taksi resmi bisa merawat kesetaraan tersebut. "Rawat lah kesetaraan itu karena bagian keadilan yang kita junjung. Saya mengatur juga dengan sangat hati-hati kalau mengatur berlebihan saya akan dinilai menolak satu sisi," kata Budi.

 

  (setyaki purnomo)