
Paris, MERDEKANEWS - Dalam acara Renewable Energy Companies Commited to Climate, rangkaian One Plannet Summit di Kedutaan Besar Indonesia, Paris, Senin (11/12/2017) waktu setempat, Menteri ESDM Ignatius Jonan mengungkapkan protes keras kepada Uni Eropa.
Ya, urusannya apalagi kalau bukan resolusi Uni Eropa yang mendiskreditkan produk sawit Indonesia. "Saya sangat berterima kasih dan menghargai atas kerja sama yang akhirnya disepakati ini. Semoga kerja sama ini bisa bermanfaat untuk rakyat Indonesia," tegas Jonan.
Lalu mantan Menteri Perhubungan ini melanjutkan. "Ada hal penting yang ingin saya sampaikan ke Pemerintah Prancis, soal minyak sawit RI. Minyak sawit RI ini harus bisa diterima. Kalau Prancis tetap menolak, maka bisa mengancam hubungan bilateral antara RI dengan Prancis," papar mantan Menteri Perhubungan ini.
Protes Jonan membuat ruangan hening karena semua yang hadir terdiam. Bisa dimengerti sikap sang menteri ini, lantaran Uni Eropa tergolong diskriminatif dan cenderung aktif mendukung kampanye negatif terhadap sawit Indonesia. Padahal, industri sawit Indonesia baik hulu hingga hilir, tidak terbukti melanggar seruan LSM yang dipercaya Uni Eropa.
Masih kata Jonan, perusahaan migas asal Prancis, Total bahkan tertarik untuk mengembangkan biofuel dengan menggunakan minyak sawit. Indonesia sebagai produsen salah satu produsen minyak sawit terbesar dunia ingin ambil bagian. "Tolong selesaikan isu ini ke pemerintah Anda. Menterinya cukup populer di sini kan? Isu ini harus dipertimbangkan dengan serius," kata Jonan.
Ternyata, yang dimaksud Anda oleh Menteri Jonan, adalah Nicolas Hulot. Informasi saja, Hulot adalah mantan wartawan dan aktivis lingkungan yang ditunjuk menjadi Menteri Lingkungan Hidup Prancis.
"Hubungan RI dengan Prancis tidak hanya di bidang energi saja, tapi di bidang lain. Saya waktu jadi Menteri Perhubungan menyaksikan salah satu pembelian terbesar Airbus di Toulouse. Jadi tolong pertimbangkan lagi isu ini atas nama hubungan pertemanan kita," pungkas Jonan
#IgnatiusJonan#SawitIndonesia#Biofuel#SaveSawit#
(setyaki purnomo)
-
Uang Rp5,5 Miliar di Kolong Kasur Hakim Tersangka Suap Vonis Lepas Kasus Dugaan Korupsi Ekspor CPO Kejaksaan Agung (Kejagung) menyita uang sebanyak Rp5,5 miliar dari hakim Ali Muhtarom
-
Ali Muhtarom Jadi Tersangka Suap, Tom Lembong Diprediksi Tetap Divonis Bersalah: karena Sudah Dikondisikan! Tom tetap akan divonis bersalah meski tidak mengantongi sepeser pun dari kasusĀ korupsi importasi gula di Kementerian Perdagangan
-
Nah Lho, Hakim Perkaranya Jadi Tersangka Suap, Tom Lembong: Sejak Awal Kasus Impor Gula Saya Serahkan ke Tuhan "Dari awal saya sempat bilang, kita serahkan ke Yang Maha Kuasa. Tetap percaya sama Yang Maha Adil, Maha Mengetahui. Senantiasa bersikap positif, kondusif."
-
Kemenperin Pacu Nilai Tambah Kelapa Sawit Penuhi Kebutuhan Industri Batik Kemenperin Pacu Nilai Tambah Kelapa Sawit Penuhi Kebutuhan Industri Batik
-
Menperin: Hilirisasi Sebabkan Berkurangnya Pengaruh Fluktuasi Harga CPO Terhadap Ekonomi Indonesia Menperin: Hilirisasi Sebabkan Berkurangnya Pengaruh Fluktuasi Harga CPO Terhadap Ekonomi Indonesia