merdekanews.co
Selasa, 15 Januari 2019 - 13:33 WIB

Pilpres Makin Dekat Program KUR Makin Digenjot

Setyaki Purnomo - merdekanews.co

Jakarta, MERDEKANEWS - Kemenko Perekonomian memastikan, realisasi penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) sepanjang 2018 mencapai Rp120 triliun. Kredit bermasalah (NPL) hanya 0,24%. Tahun ini KUR naik Rp140 triliun.

"Angka tersebut adalah 97,2 persen dari target tahun 2018 sebesar Rp123,801 triliun," kata Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kemenko Perekonomian Iskandar Simorangkir di Jakarta, Senin (14/1/2019).

Iskandar mengatakan realisasi KUR tersebut sebagian besar, atau mencapai 46,8% telah tersalurkan kepada KUR sektor produksi seperti pertanian, perikanan, industri, konstruksi, dan jasa-jasa yang bermanfaat untuk mendukung perekonomian. Realisasi porsi penyaluran KUR sektor produksi ini naik dari pencapaian pada 2017, sebesar 42,3%. Meski belum mampu memenuhi target yang ditetapkan dalam 2018 sebesar 50%.

Menurut wilayah, penyaluran KUR masih didominasi oleh pelaku usaha di Pulau Jawa, dengan porsi penyaluran sebesar 55% diikuti Sumatera 19,4%, dan Sulawesi 11,1%. "Kinerja penyaluran KUR per provinsi tersebut sesuai dengan sebaran UMKM di Indonesia," kata Iskandar.

Sementara itu, penyalur KUR tertinggi selama 2018 dicatatkan oleh BRI sebesar Rp80,18 triliun, Bank Mandiri Rp17,58 triliun dan BNI Rp15,99 triliun. Secara keseluruhan, total realisasi penyaluran KUR sejak Agustus 2015 hingga 31 Desember 2018 mencapai Rp333 triliun dengan outstanding Rp126 triliun dan NPL sebesar 1%. satu persen.

Penyaluran KUR itu masih didominasi untuk skema KUR Mikro sebesar 65,6%. Diikuti skema KUR Kecil sebesar 34,1% dan KUR untuk TKI 0,3%. Untuk 2019, total usulan plafon KUR adalah Rp140 triliun dengan suku bunga tetap sebesar 7% efektif per tahun. (Setyaki Purnomo)