
Jakarta, MERDEKANEWS - Bank Indonesia (BI) merilis cadangan devisa Indonesia Desember 2018 naik menjadi US$120,7 miliar. Posisi bulan sebelumnya sebesar US$117,2 miliar.
Mengutip siaran pers BI, Jakarta, Selasa (8/1/2019), cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 6,7 bulan impor. Atau 6,5 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.
Bank sentral merah putih ini menilai, cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan.
Peningkatan cadangan devisa pada Desember 2018, terutama dipengaruhi penerimaan devisa migas, penerbitan global bonds dan penarikan pinjaman luar negeri pemerintah. "Ke depan, Bank Indonesia memandang cadangan devisa tetap memadai didukung keyakinan terhadap stabilitas dan prospek perekonomian domestik yang tetap baik, serta kinerja ekspor yang tetap positif," bunyi siaran pers tersebut.
(Hasan Sumantri)
-
Hasil Tangkapan Lobster Luar Biasa, Kementerian KKP Harus Atur Regulasi Yang Jelas MERDEKA NEWS - Agar tidak terjadi sengkarut eksport benih lobster, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) diminta segera mengatur regulasi. Harapan ini diungkapkan para eksportir benih bening lobster (BBL).
-
Ekonomi Indonesia Dibayangi Krisis, Ekspor ke Swiss Malah Lompat Tinggi, Terima Kasih Pak Muliaman... Sepajang pandemi Covid-19 yang dinilai berdampak kepada perekonomian dunia, ada perkembangan menarik dari perdagangan Indonesia dengan Swiss. Ada apa ya?
-
Jago Menekuk Inflasi, Selamat Pak Doni, Anda Terpilih Jadi Deputi Gubernur Bank Indonesia Setelah menggelar tes uji kepatutan dan kelayakan (fit and propert test), Komisi XI DPR menunjuk Doni Primanto Joewono. Selamat pak.
-
Tahun Depan Ekonomi Masih Berat, Bos BI Ramalkan Maksimal Cuman 5,5% Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo menilai, pemulihan global seiring kemajuan perundingan perdagangan AS dengan China, bisa menjadi pemicu membaiknya pertumbuhan ekonomi nasional di kisaran 5,1%-5,5% pada 2020.
-
Mimpi Besar Industri Elektronik RI Kuasai Pasar AS Kementerian Perindustrian mendorong industri elektronik dalam negeri bisa mengambil peluang ekspor ke Amerika Serikat. Peluang di tengah perang dagang AS dengan China. Mudah-mudahan jangan terbalik, Indonesia dibanjiri produk elektronik AS.