merdekanews.co
Kamis, 08 November 2018 - 09:41 WIB

Menristekdikti: Inovasi di Bidang Kesehatan dan Obat-Obatan Sangat Dibutuhkan Masyarakat

Hadi Siswo - merdekanews.co
Menristekdikti memberi sambutan pada Acara Peresmian Program Novartis Young Innovators’ Camp (NYIC) di Jakarta (6/11)

Jakarta, MERDEKANEWS -- Penelitian dan inovasi adalah faktor yang memainkan peran penting dalam meningkatkan daya saing bangsa. Indonesia sebagai negara yang dikenal dengan kekayaan sumber daya alam yang luar biasa, tidak akan selamanya menjadi 'economy' (istilah dalam forum APEC untuk suatu Negara' berbasis sumber daya alam semata. Pergeseran paradigma dari ekonomi (negara) berbasis sumber daya menjadi ekonomi berbasis penelitian dan inovasi tidak dapat dihindari lagi.

 

Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir mengatakan ada beberapa masalah penelitian yang masih perlu ditangani di Indonesia, terutama terkait dengan kualitas sumber daya manusia, rasio jumlah peneliti per total populasi di Indonesia yang masih rendah dibandingkan dengan negara-negara ASEAN lainnya, tumpang tindih penelitian yang sama, hubungan antara penelitian dan industri, serta kesenjangan antara penelitian dan pemanfaatannya untuk masyarakat.

 

“Para peneliti Indonesia harus terus berusaha untuk menciptakan cara-cara baru, guna mendukung pembangunan nasional secara keseluruhan. Oleh karena itu penelitian harus diarahkan untuk menghasilkan suatu inovasi, yang merupakan upaya respon yang cepat terhadap kebutuhan masyarakat. Salah satu inovasi yang sangat dibutuhkan dan dirasakan langsung manfaatnya oleh masyarakat adalah inovasi di bidang kesehatan dan obat-obatan,” ujar Menristekdikti saat sambutan pada Acara Peresmian Program Novartis Young Innovators’ Camp (NYIC) di Jakarta (6/11).

 

Terkait Program NYIC, Menristekdikti mengatakan bahwa kesehatan dan obat-obatan, adalah salah satu dari 10 bidang prioritas dalam Rencana Induk Penelitian Indonesia (RIRN) 2017-2045. Oleh karena itu peluncuran Novartis Young Innovators ’Camp sangat sesuai dengan RIRN.

 

Menteri Nasir sangat mengapresiasi inisiatif Novartis Indonesia, dengan meluncurkan Novartis Young Innovators 'Camp (NYIC) sebagai program pengembangan, untuk meningkatkan dan meningkatkan keterampilan inovasi talenta muda.

 

“Program ini menargetkan para peserta, yaitu para lulusan baru Universitas yang ingin mengembangkan diri, memulai jalur inovasi, dan membuat kontribusi yang signifikan di sektor farmasi dan kesehatan,” jelas Nasir.

 

Selain itu, Menristekdikti berharap acara ini akan berfungsi sebagai forum untuk bertukar ide, berbagi pengalaman, pemecahan masalah dan diskusi bagaimana membawa hasil penelitian di antara talenta muda dalam perawatan kesehatan, menuju hilirisasi dan komersialisasi; untuk masa depan Indonesia yang lebih baik.

 

Seiring dengan harapan Presiden RI dan Menristekdikti, maka perusahaan farmasi terkemuka di dunia, seperti Novartis menghadirkan sebuah program manajemen pengembangan, untuk melahirkan generasi muda yang kompeten, untuk memajukan sistem kesehatan Indonesia melalui Novartis Young Innovators’ Camp (NYIC). NIYC diadakan selama tiga hari di Jakarta, dan mengundang berbagai pakar dan praktisi.

 

Hanya 25 kandidat terseleksi dari ratusan pendaftar dari berbagai Institusi di Indonesia dan mancanegara, akan mendapatkan pembinaan untuk menghasilkan solusi yang inovatif demi terus memajukan sistem kesehatan Indonesia.

 

President Director Novartis Indonesia Jorge Wagner mengatakan bahwa kesehatan merupakan salah satu faktor terpenting dalam kemajuan sebuah bangsa, seperti yang pernah dikatakan oleh *Presiden Joko Widodo bahwa bangsa yang maju, bangsa yang kuat adalah bangsa yang sehat.

 

“Maka, sebagai salah satu wujud kontribusi nyata Novartis Indonesia dalam mengembangkan industri kesehatan, yakni melalui kegiatan Novartis Young Innovators’ Camp (NYIC). Kami sangat senang melihat para talenta muda ini begitu bersemangat mengikuti acara kami dan diharapkan menghasilkan solusi inovatif dan aplikatif demi kemajuan sistem kesehatan bagi seluruh rakyat Indonesia,” tutur Jorge.

Sebagai bentuk apresiasi, lima orang terpilih akan bergabung bersama Novartis Indonesia untuk dapat langsung terjun langsung di bidang kesehatan dan mewujudkan inovasinya. Jorge Wagner pun berharap ke depannya tidak hanya lima orang yang dapat mengembangkan idenya di bidang kesehatan, namun juga kandidat lain yang telah dibekali ilmu dari berbagai pakar selama mengikuti NYIC serta dapat terus berinovasi dan mengembangkan ide kewiraswastaan melalui caranya masing- masing.

 

Turut hadir pada acara tersebut, Duta Besar Swiss Kurt Kunz, Sekretaris Jenderal Ainun Na’im, Direktur Jenderal Riset dan Pengembangan Dimyati, Jajaran Direksi Novartis Indonesia serta tamu undangan lainnya. (Hadi Siswo)






  • DPR Desak Kemenristekdikti Selidiki Kasus ISTN DPR Desak Kemenristekdikti Selidiki Kasus ISTN Komisi X DPR menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Kemenristekdikti membahas sejumlah masalah. Termasuk kericuhan dalam Pengenalan Kehidupan Kampus Bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) di Institut Sains dan Teknologi Nasional (ISTN).


  • Soal Bocor dan Banyak Joki, SBMPTN Dihapus Soal Bocor dan Banyak Joki, SBMPTN Dihapus Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) dan Seleksi Mandiri masuk PTN dihapus. Soal bocor hingga banyaknya joki menjadi pemicu wacana kebijakan baru pemerintah untuk menghapus SBMPTN.