merdekanews.co
Kamis, 01 November 2018 - 10:42 WIB

Konferensi Sawit Indonesia 

Cerita Darmin, Industri Sawit Dewa Penyelamat Ekonomi RI

Setyaki Purnomo - merdekanews.co

Nusa Dua, MERDEKANEWS - Menko Perekonomian Darmin Nasution menegaskan, kontribusi industri minyak sawit terhadap pertumbuhan ekonomi mencapai 2,46%. Tiga tahun terakhir ekspornya selalu unggul. 

Pernyataan Darmin disampaikan di depan peserta Konferensi Sawit Internasional (Indonesian Palm Oil Conference/IPOC) ke-14 di Nusa Dua, Bali, Kamis (1/11/2018). "Nilai ekspor minyak sawit berkontribusi terbesar di sektor non-migas dalam tiga tahun terakhir," paparnya. 

Pada 2017, lanjut mantan Gubernur Bank Indonesia (BI) ini, ekspor minyak sawit bertumbuh 25,73% ketimbang 2016, nilainya Rp3017 triliun. Ada tiga negara tujuan ekspor utama yakni China (Rp69,52 triliun), Uni Eropa (Rp51,57 triliun), dan India (37,12 triliun). 

Meski demikian, kata Darmin, industri sawit menghadapi tantangan berat yakni penurunan harga. Pada awal 2018 harga CPO menyentuh US$636 per ton. Selanjutnya terjun bebas hingga US$485 per ton. "Pemerintah terus mendukung agar sektor yang cukup strategis ini bisa berkembang pesat," paparnya. 

Usai memberikan paparan, Darmin memberikan penghargaan kepada petani sawit yang berhasil memecahkan rekor Tandan Buah segar (TBS) 2018 seberat 95 kilogram. Di mana, rekor TBS terberat 2017 sebesar 85,2 kg. Petani yang beruntung adalah Suparji dari KUD Barokah Jaya, Sungai Lilin, Sumatera Selatan.  Selain itu, Darmin juga meresmikan aplikasi perkembangan harga TBS terkinim bernama Pro Sawit. Aplikasi ini, tentu saja sangat berguna bagi seluruh pelaku bisnis sawit, khususnya petani.  (Setyaki Purnomo)






  • Pilpres Makin Dekat Program KUR Makin Digenjot Pilpres Makin Dekat Program KUR Makin Digenjot Kemenko Perekonomian memastikan, realisasi penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) sepanjang 2018 mencapai Rp120 triliun. Kredit bermasalah (NPL) hanya 0,24%. Tahun ini KUR naik Rp140 triliun.