merdekanews.co
Jumat, 19 Oktober 2018 - 22:04 WIB

FWJ Ajak Media Tangkal Hoaks dan Fitnah di Tahun Politik

Alesha - merdekanews.co
Diskusi publik bertema Tahun Politik, Media Menangkal Hoax & Fitnah di Jakarta,  Jumat (19/10/2018).

Jakarta, MERDEKANEWS -- Peran media dinilai sangat penting dalam membangun komunikasi ke masyarakat dalam rangka mencegah berita hoaks, ujaran kebencian, dan intoleransi serta mendukung membentuk opini positif.

Forum Wartawan Joeang (FWJ) pun mengajak Media agar bisa mengembalikan kepercayaan publik dengan menjawab tantangan atas maraknya serbuan berita hoax atau informasi bohong yang dibuat seolah-olah sebagai karya jurnalistik.

"Berita hoaks sangat meresahkan masyarakat, kami berharap media-media mainstrem di Indonesia bisa ikut berkontribusi positif untuk menangkal hoaks dan fitnah ditahun politik ini," tegas Ketua FWJ Rizki saat diskusi publik bertema "Tahun Politik, Media Menangkal Hoax & Fitnah" di Jakarta,  Jumat (19/10/2018).

Turut hadir narasumber lainnya diantaranya Kapendam Jaya, Kolonel Inf Kristomei Sianturi, Plt. Kepala Biro Humas Kemkominfo RI, Ferdinandus Setu, Pengamat IPI Karyono Wibowo, Ketua JPPR Sunanto, Ketua Forum Wartawan Polri Naek Pangaribuan dan Komisioner KPI Stefano Pariera.

Sementara itu, Ferdinandus Setu menegaskan bahwa Kemenkominfo RI siap berjuang melawan hoaks saat ini. Dia pun mengajak semua pihak untuk bergotong royong melawan hoaks atau kabar palsu dan fitnah yang merajelela akhir-akhir ini.

"Kami berjuang terus untuk melawan hoak dan gotong royong melawan berita bohong dan kabar palsu," terang Ferdinandus.

Dikatakan Ferdinandus, pihaknya akan bersikap tegas dengan banyaknya portal-portal online yang kerap memberitakan berita bohong ini dan negara memiliki dasar hukum untuk melindungi netizen.

"Hoaks adalah sesuatu yang perlu kita hindari, itu sesuatu yang salah dan keliru," jelasnya.

Ia pun menyayangkan jika disinformasi di buat untuk tujuan tertentu dan menghalalkan segala cara dengan menyebarkan fitnah yang sengaja dibuat untuk merugikan orang lain. 

"Kominfo sudah melakukan pendekatan untuk mengalahkan hoaks. Salah satunya adalah pendekatan regulasi, pendekatan teknologi untuk menghalau konten yang ingin memecah dan pendekatan sosial budaya," pungkasnya. (Alesha)






  • Isu Hoaks Pemilu Meningkat Hampir 10 Kali Lipat Isu Hoaks Pemilu Meningkat Hampir 10 Kali Lipat Sepanjang 2022 hanya terhadap 10 hoaks Pemilu, namun sepanjang Januari 2023 hingga 26 Oktober 2023 terdapat 91 isu hoaks Pemilu. Berarti terjadi peningkatan hampir 10 kali lipat isu hoaks dibandingkan tahun lalu