merdekanews.co
Sabtu, 29 September 2018 - 06:47 WIB

Menteri LHK Sebut Hutan Sosial Serap 151.400 Tenaga Kerja Setahun

Aziz - merdekanews.co

MERDEKANEWS - Siti Nurbaya terus mengoptimalkan pengelolaan perhutanan sosial untuk masyarakat. Ia mengungkapkan, tidak kurang dari 151.400 orang sudah terserap melalui program padat karya kehutanan dalam setahun. 

"Jumlah ini akan semakin meningkat seiring dengan arahan Presiden Jokowi untuk tahun 2019 menaikkan 10 kali lipat luasan rehabilitasi lahan dibandingkan rata-rata dalam setahun," kata Menteri LHK Siti Nurbaya bersama Presiden Jokowi saat menghadiri Festival Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH)  di kawasan Hutan Pinus Mangunan, Dlingo, Bantul, Yogyakarta,Jumat (28/9/2018) 

Selain itu, lanjut Siti rakyat selama ini melakukan tebang tanam pohon kayu pada lahan mereka sendiri, seluas 102.000 ha. Hal ini dapat menyerap sekitar 510.000 orang tenaga kerja, dengan volume kayu yang berputar yakni ditebang dan ditanam tiap tahun sekitar 9,53 juta m3, khususnya Hutan Rakyat Pulau Jawa.

“Dari kawasan konservasi, terserap lebih dari 100 ribu orang. Dari pemanfaatan 10 Balai besar, terserap lebih dari 19.140 orang untuk pengelolaan tumbuhan dan satwa liar.Sementara dari tata kelola gambut, konstruksi kanal, dan lainnya lebih dari 401.000 orang,"ungkap Siti.

Sementara tenaga kerja langsung di HPH sekitar 26.300 orang dan pada bagian hulu HTI sekitar 21.140 orang secara langsung.Atau sejumlah 47.000 orang. Angka ini di luar tenaga harian lepas. Jumlah ini akan ini terus meningkat dengan usaha yang lebih variatif yaitu produksi HHBK atau hasil hutan bukan kayu dan jasa lingkungan.

“Kita saksikan pertumbuhan yang pesat obyek-obyek ekowisata dengan adanya pemandangan yang indah dan aksesibilits jalan yang mudah dicapai,”ujarnya.

Melihat hal itu, Siti semakin optimis tenaga kerja akan terserap dengan adanya Perhutanan Sosial yang saat ini telah mencapai 1,92 juta hektar bagi 488 ribu KK atau tidak kurang tenaga kerja terlibat sebanyak 1,46  juta tenaga kerja.

Dengan catatan tersebut, maka tidak kurang dari 3,9 juta kesempatan kerja/tenaga kerja kini berada dalam dunia usaha sektor hulu kehutanan dan bisa lebih banyak lagi bila dikaitkan dengan sektor usaha forward dan backward linkagenya.

KLHK akan menggandeng Badan Pusat Statistik (BPS) untuk mendata lebih lanjut tentang data ketenaga-kerjaan.

"Diperkirakan pada tahun 2019, sekitar 1,5 juta tenaga kerja akan terserap  dari upaya rehabilitasi lahan, serta dari kewajban reklamasi pengusaha tambang pemegang Ijin Pinjam Pakai Kawasan Hutan (IPPKH),” jelasnya.


  (Aziz )






  • Norwegia Puji  Tata Kelola Hutan RI Norwegia Puji Tata Kelola Hutan RI Pengelolaan hutan Indonesia mendapat perhatian dunia. Norwegia memberi kesan sangat positif terhadap upaya dan kebijakan Indonesia dalam penanganan perubahan iklim, perhutanan sosial, penanganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla), pengelolaan sawit berkelanjutan.


  • Menhut Ajak Rakyat  Manfaatkan Hutan Menhut Ajak Rakyat Manfaatkan Hutan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Kemenhut) terus menggenjot program perhutanan sosial. Program ini diyakini dapat membangun pemerataan ekonomi di desa-desa yang berada di sekitar kawasan hutan.