merdekanews.co
Minggu, 03 Desember 2017 - 02:48 WIB

Kantongi 41 Suara

Ashraf Ali Terpilih sebagai Ketua Umum IKA UBK 2017-2020

Aji Nugraha - merdekanews.co
Ketua Umum IKA UBK Ashraf Ali

Jakarta, MerdekaNews - Ashraf Ali terpilih sebagai Ketua Umum Ikatan Alumni Universitas Bung Karno (IKA UBK) periode 2017-2020. Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD DKI itu mengantongi 41 suara mengalahkan Ali Akbar Tanjung yang hanya mengumpulkan 24 suara.

Ashraf mengatakan membawa visi mengembangkan UBK sebagai institusi edukasi yang berkualitas dan berintegritas dengan tetap mempertahankan indepedensi dan mandiri.

''Membangun kebanggaan alumni terhadap almamater dengan tetap menggelorakan nilai-nilai pemikiran Bung Karno menuju bangsa yang kuat dan dapat berdiri di atas kaki sendiri menjadi misi IKA UBK,'' ujar Wakil Ketua Komisi E DPRD DKI itu usai terpilih dalam "Musyawarah Nasional Pertama dan Pemilihan Ketua Umum Ikatan Alumni Universitas Bung Karno 2017-2020" di Jakarta, Sabtu (2/12/2017).

Selain itu, katanya, IKA UBK akan menjadi wadah interaksi sinergis antara alumni, alumni dengan almamater, serta terbentuknya alumni sebagai pelopor pembangunan yang dapat diterima baik secara nasional maupun internasional demi kemajuan bangsa. 

''Dengan peran aktif IKA UBK diharap dapat mengembangkan dan meningkatkan institusi pendidikan di UBK,'' tegasnya.

Sedangkan untuk program jangka panjang, Ashraf mengatakan, IKA UBK akan berperan aktif dalam bidang; edukasi, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat (Tri Dharma Perguruan Tinggi), ekonomi, sosial, politik, hukum, regulasi serta Hankamnas.

''Program jangka pendek membangun organisasi IKA UBK yang solid dan mengembangkan jaringan seluruh alumni. Kedua mengembangkan kemitraan dengan UBK seperti dalam hal peningkatan akreditasi (program studi fakultas dan institusi kampus),'' pungkasnya.
  (Aji Nugraha)






  • Jokowi-Ma’ruf Diyakini  Wujudkan Konsep Trisakti Jokowi-Ma’ruf Diyakini Wujudkan Konsep Trisakti Jokowi-KH Ma'ruf Amin diyakini dapat menjalankan konsep Trisakti Bung Karno, yang berdaulat di bidang politik, berdikari di bidang ekonomi, dan berkepribadian alam budaya di pemerintahan jilid dua nanti.