merdekanews.co
Sabtu, 15 September 2018 - 20:51 WIB

Berebut Kursi Bekas Sandi

Pengamat: Jika Nafsu Wagub DKI, PKS Bisa Ditingal Rakyat

Sam Hamdan - merdekanews.co

JAKARTA, MERDEKANEWS - Klaim PKS yang nafsu meminta kursi Wagub bisa berdampak negatif. Sebab, terkesan PKS mendukung pasangan Prabowo-Sandi meminta imbalan.

Diberitakan sebelumnya, PKS secara terbuka mengaku kalau jatah kursi Wagub yang ditinggalkan Sandi adalah miliknya.

Tapi, klaim PKS dibantah Prabowo Subianto. Karena Prabowo mengaku kalau partainya belum memutuskan. Artinya PKS yang selama ini gembar-gembor sudah deal dengan Gerindra soal pengganti Sandi untuk berduet dengan Anies Baswedan masih mentah.

Saat bertandang ke rumah SBY, Prabowo telah membantah. Menurutnya, nama pengganti Sandiaga itu nantinya hasil dari keputusan Partai Gerindra.

Prabowo menegaskan hingga kini belum ada keputusan dari partai terkait nama pengganti Sandiaga sebagai Wagub DKI. "Belum diputuskan oleh partai (Gerindra)," tambahnya.

Di Gerindra DKI Jakarta sudah bulat mendukung M Taufik menjadi Wagub. Sedangkan PKS kebelet akan menyorong kadernya yakni Ahmad Syikhu dan Nurmansjah Lubis ke Balaikota.

Pengamat hukum, RBJ Bangkit menyatakan, pernyataan Prabowo itu sudah benar. "Artinya Pak Prabowo paham soal hukum dan etika. Karena jatah Wagub ya milik Gerindra," ungkapnya kepada wartawan di kawasan Kebon Sirih, Jakpus, Sabtu (15/9/2018).

Kata dia, Sandi saat mencalonkan calon wakil gubernur adalah kader Gerindra. Jadi secara etika dan aturan jika Sandi mundur atau berhenti ya milik Gerindra.

Bangkit meminta kepada PKS agar legowo karena jika ngebet bisa berdampak pada penilaian negatif dari fakyat.

"Pastinya rakyat akan melihat kenapa PKS ngejar jabatan. Padahal itukan milik Gerindra," bebernya.

Jika terjadi sengketa di kursi Wagub kata Bangkit, Gerindra pastinya akan menang. "Berdasarkan undang-undang yang berlaku ya milik Gerindra," ungkap pengacara jebolan Magister Hukum Universitas Indonesia (UI) ini.

Bangkit mengingatkan PKS agar tidak ngoyo 'merampas' kursi Wagub. Sebagai partai berlebel dakwah kata dia, seharunya PKS memahami etika dan norma.

"Saya khawatir warga ibukota yang tadinya memilih PKS murka dan mengalihkan suaranya," terangnya.

Menurutnya, ada kepentingan yang lebih besar buat PKS ketimbang merebut hak Gerindra dalam posisi Wagub.

"Kalau PKS peduli ibukota ya harusnya dia paham dan ikhlas dong," tambah mantan aktivis mahasiswa ini. (Sam Hamdan)