
Jakarta, MERDEKANEWS -- PT Waskita Karya (Persero) Tbk kembali meraih kontrak baru senilai Rp293,8 miliar pada awal tahun ini. Kontrak tersebut berupa pembangunan gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta (DPRD DIY).
Proyek yang terletak di Kota Yogyakarta itu diperkirakan akan selesai pada akhir 2026. "Waskita Karya merasa bangga, karena bisa kembali dipilih mengerjakan kantor pemerintah daerah. Proyek ini cukup menantang karena sebelumnya, Gedung DPRD DIY sudah ada di jalan Malioboro sejak 1878 dan termasuk kategori bangunan cagar budaya yang keberadaannya dilindungi oleh pemerintah sehingga tidak bisa direnovasi atau dilakukan penambahan area," ujar Corporate Secretary Ermy Puspa Yunita dalam keterangan resmi, Kamis (13/3/2024).
Maka, lanjutnya, diperlukan pembangunan gedung baru di Jalan Kenari, Kecamatan Umbulharjo. Hal itu karena, kapasitas Gedung DPRD DIY lama belum cukup memfasilitasi kebutuhan area guna menunjang operasional kantor DPRD.
Ia menjelaskan, gedung baru itu akan dibangun di atas lahan seluas 5 hektar (ha) dengan luas mencapai 38.544 meter per segi (m2). Bangunan tersebut nantinya terdiri dari lima lantai dan memiliki tinggi bangunan hingga 33 meter.
Ermy menyebutkan, lantai satu akan menjadi area parkir, lalu di lantai dua terdapat ruang kerja, ruang wartawan, ruang arsip, dan ruang komisi. Berikutnya di lantai tiga ada ruang anggota, ruang transit gubernur, banquet room, ruang rapat paripurna, serta ruang fraksi. Sementara ruang Panitia Khusus dan ruang Badan Pembentukan Peraturan Daerah (Bapemperda) tersedia di lantai empat, sedangkan ruang rapat gabungan, rapat anggaran, rapat badan musyawarah terdapat di lantai lima.
"Kami berupaya agar pembangunan Gedung DPRD DIY ini bukan hanya bangunan bertingkat tetapi juga memiliki tampilan bagus dan dapat mendukung kerja para anggota. Bangunan ini kami desain fungsional, andal, menjamin keselamatan, kesehatan, kenyamanan, juga kemudahan pengguna," tutur dia.
Lalu guna membantu manajemen proyek konstruksi dari tahap desain hingga pembangunan, kata dia, Waskita mengimplementasikan Building Information Modelling (BIM) 5D. Fungsi penerapan BIM ini, salah satunya memberikan estimasi biaya yang akurat, sehingga mampu membuat pekerjaan proyek lebih efisien.
Sebagai BUMN Konstruksi yang memiliki pengalaman lebih dari 64 tahun mengerjakan proyek infrastruktur, Ermy menyebutkan, sebelumnya Waskita Karya pun sudah menyelesaikan banyak pembangunan gedung pemerintah di antaranya Pembangunan Gedung dan Kawasan Kantor Kementerian koordinator 4 di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kantor Kementerian Koordinator 3, serta Gedung Sekretariat Negara di IKN.
-
Garap Jalan Tol Palembang-Betung dan Jembatan Musi, Waskita Karya Pastikan Lebaran Tahun Depan Sudah Berfungsi Garap Jalan Tol Palembang-Betung dan Jembatan Musi, Waskita Karya Pastikan Lebaran Tahun Depan Sudah Berfungsi
-
Kuartal I/2025, Pendapatan WEGE Tumbuh 14,56% Sebesar Rp543,26 Miliar Kuartal I/2025, Pendapatan WEGE Tumbuh 14,56% Sebesar Rp543,26 Miliar
-
Hardiknas 2025: Mendikdasmen Serukan Partisipasi Semesta untuk Pendidikan Nasional Hardiknas 2025: Mendikdasmen Serukan Partisipasi Semesta untuk Pendidikan Nasional
-
Gedung Jampidsus Diresmikan, Hutama Karya Hadirkan Bangunan Berkonsep Berkelanjutan dengan Arsitektur Ikonik Gedung Jampidsus Diresmikan, Hutama Karya Hadirkan Bangunan Berkonsep Berkelanjutan dengan Arsitektur Ikonik
-
Blokir Anggaran Rp10 Triliun Dibuka, Pembangunan IKN Dilanjut anggaran untuk pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) yang mencapai sekitar Rp10 triliun lebih telah dibuka