
Jakarta, MERDEKANEWS - Direktur Lembaga Pengelola Dana Bergulir, Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (LPDB-KUMKM) Braman Setyo, berharap Lampung bisa memaksimalkan dana bergulir.
Hal ini disampaikan saat pembukaan Sosialiasi dan Bimbingan Teknis Program Inklusif LPDB-KUMKM di Hotel Emersia, Jakarta, Rabu (29/08/18). Hadir dalam kesempatan itu, Ketua Bidang Ekonomi Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Umar Syah, selaku inisiator kegiatan ini, didampingi Ketua PCNU Pesawaran, Solihin, yang juga Koordinator Wilayah Lampung untuk Kerjasama Swasembada Pangan Sektor Jagung.
Masih kata Braman, sejak 2008 hingga 2016, LPDB-KUMKM telah menyalurkan dana bergulir sebesar Rp154,89 miliar untuk Provinsi Lampung. Hanya saja pada 2017, LPDB-KUMKM tidak mencatat adanya realisasi pencairan dana bergulir di Lampung.
Braman berharap, dari pengalokasian dana bergulir LPDB-KUMKM, koperasi dan UMKM dapat lebih berkembang. Sehingga dapat memberikan kontribusi bagi pertumbuhan ekonomi nasional, mengurangi angka pengganguran, serta mensejahterakan masyarakat.
“Kami harapkan sosialisasi dan bimbingan teknis ini dapat membantu para pelaku usaha koperasi dan UMKM mengajukan pinjaman atau pembiayaan dana bergulir ke LPDB-KUMKM. Juga menjadi perhatian bagi Dinas yang membidangi koperasi dan UKM di Lampung untuk mendukung KUMKM yang potensial di wilayah binaannya,” ujar Braman.
Braman melanjutkan, suku bunga kredit perbankan pada tahun ini, berada di kisaran 17%. Namun, LPDB-KUMKM hadir sebagai solusi pembiayaan bagi koperasi dan UMKM untuk dapat mengakes pembiayaan dengan bunga murah.
Di tempat yang sama, Korwil Lampung untuk Kerjasama Swasembada Pangan Sektor Jagung Solihin, mengungkapkan, program ini untuk menyikapi hasil muktamar PBNU tentang percepatan perekonomian. Dimana program ini ditangani langsung oleh Ketua Bidang Ekonomi PBNU Umar Syah.
“Ini role model baru percepatan program perekonomian dibidang pertanian, dimana yang pertama adalah stimulan hibah bibit dan pupuk, kedua alsintan, dan yang ketiga KUR tanpa jaminan,” ujar Ketua PCNU Pesawaran itu.
Sementara, Umar mengakui, PBNU sangat memahami persoalan yang acapkali dihadapi petani. Khususnya di musim panen raya, di mana gudang acapkali tutup karena overload, harga anjlok.
Untuk itu, kata dia, PBNU mengajak kerja sama Kementerian UMKM dalam hal ini LPDB-KUMKM, untuk menangani pembelian dari petani hingga masuk ke dryer. "LPDB-KUMKM masuk dalam rangka support modal. Langkah selanjutnya menyiapkan gudang-gudang, dimana Bulog akan MoU dengan PBNU. Lalu pengadaan Silo penampungan jagung kapasitas 6 bulan,” jelas mantan aktivis PMII itu.
Pembelian Silo penampungan jagung sementara ini costnya sangat tinggi. Sehingga taktisnya, menurutnya yakni dengan menggunakan dana bergulir dari LPDB-KUMKM. “Nah program ini tentu tidak jatuh dari langit. PBNU sebagai pelaku utama nasional dan pada 4 September mendatang akan ada Tanam Perdana ke II, Jagung di Pringsewu untuk 4500 ha, dari 7300 ha yang di targetkan.” ujar Umar.
Umar menambahkan bahwa pada agenda tersebut akan dihadiri Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj; Menteri Pertanian Amran Sulaiman; Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) Eko Putro Sandjojo; dan Menteri BUMN Rini Soemarno. (Setyaki Purnomo)
-
Perkuat Ekonomi Kerakyatan di Tingkat Desa, Mendes Yandri Gandeng PBNU ekonomi kerakyatan amat penting dilaksanakan, karena dapat membantu meningkatkan kesejahteraan rakyat, mengurangi kesenjangan sosial, dan mendorong pertumbuhan ekonomi
-
WamenKop Akan Perkuat Peran LPDB-KUMKM Untuk Koperasi Sektor Produksi WamenKop Akan Perkuat Peran LPDB-KUMKM Untuk Koperasi Sektor Produksi
-
Yahya Cholil Staquf Bertemu Jokowi, PBNU Kantongi Izin Kelola Tambang 26 Ribu Hektare Yahya dan Jokowi membahas konsesi tambang batu bara untuk PBNU
-
PBNU Urus Umat, Urusan Politik Biar PKB Harusnya PBNU stay di jalur umat, mengurus umat, tidak berpolitik. Biarkan PKB berpolitik
-
Cak Imin: Pansus Haji Enggak Ada Urusan dengan PKB atau PBNU, Paham! Hal itu disampaikannya guna membantah pernyataan Ketum PBNU Yahya Cholil Staquf