
Bekasi, MERDEKANEWS -Basuki Hadimuljono bersama sang istri, Kartika Basuki dan putrinya ikut nyoblos di TPS 04, Bekasi Timur, Rabu (27/6/2018).
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) ini datang ke TPS mengenakan kaos Polo warna biru ini memberikan hak suaranya dalam pemilihan Gubernur Jawa Barat dan Walikota Bekasi, pada Pilkada Serentak 2018.
“Sudah 20 tahun lebih aya tinggal di Komplek Pengairan Rawa Semut, Bekasi Timur, sejak tahun 1995. Saat Pemilu atau Pilkada, saya pasti coblos disini,” kata Basuki usai nyoblos.
Pria yang hoby pukul drum ini memiliki kriteria sendiri terhadap pemimpin yang dipilihnya. Pertama adalah pemimpin yang tahu persis budaya masyarakatnya. Budaya menjadi faktor penting untuk menyatukan bangsa. Dengan memahami budaya masyarakatnya, pemimpin juga bisa lebih mudah untuk merangkul masyarakatnya.
“Tidak harus putra daerah, karena Indonesia merupakan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Mereka harus tahu budaya masyarakat yang akan dipimpinnya, karena budaya bisa mempersatukan kita,” tuturnya.
Lalu, lajut Basuki, pengetahuan kultural juga menjadi kunci kesuksesan seorang pemimpin karena akan lebih mudah mengajak masyarakat memajukan daerahnya.
“Sepintar atau sesukses apapun seorang pemimpin kalau tidak faham budaya lokal pasti akan mengalami kesulitan,"katanya.
Kriteria kedua yakni pemimpin harus siap tidak populer. Pemimpin hadir untuk membawa perubahan yang memajukan, karenanya perlu mengetahui karakter budaya orang yang diajak berubah.
Pemimpin harus punya keyakinan mana yang benar dan mana yang baik yang harus dilakukan untuk masyarakatnya yang sesuai budaya setempat. Misalnya, hasil studi banding di suatu lokasi, bisa baik di daerah tersebut, namun belum tentu baik untuk daerah lainnya.
“Jadi jangan takut tidak populer. Tapi kita harus tahu persis budayanya. Tidak mungkin kita memperoleh kesepakatan yang bulat 100 persen. Tidak mungkin kita bisa membahagiakan semua orang, tapi kita bisa mencari pandangan dan sikap yang paling dominan yang dapat diterima semua kalangan. Itu yang perlu kita lakukan,” paparnya.
(MUH)
-
Belum Move On, Prabowo Kekeh Ada Pelanggaran di Jabar dan Jateng Prabowo dipersilakan melaporkan dugaan pelanggaran di Pilkada Jawa Barat dan Jawa Tengah. Pasalnya, Komisi Pemilihan Umum (KPU), belum mendapatkan laporan rinci terkait dugaan pelanggaran Pilkada tersebut.
-
Alumni AMN 68 Puji Kinerja Panglima TNI dan Kapolri Alumni Akademi Militer Nasional (AMN) Angkatan 1968 Sangiang Makmur Siregar (SMS) mengapreasiasi kinerja Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengamankan pelaksanaan Pilkada serentak 2018, di 171 daerah berjalan aman dan lancar.
-
Bidik Pemilih Golput, Hasanah Hakul Yakin Menang di Pilgub Jabar Pasangan TB Hasanuddin-Anton Charliyan (Hasanah), terus bekerja keras untuk menaikan suaranya dengan membentuk Garda RW untuk menjaring suara golongan putih (Golput), di Jawa Barat. Garda ini terdiri dari kader dan relawan PDI Perjuangan.
-
Pilkada 2018, Selamat datang Politik SARA dan Politik Uang Pilkada DKI Jakarta 2017 lalu yang berlangsung sengit agaknya masih bergema dengan munculnya kekhawatiran politik SARA (Suku, Agama, Ras, dan Antar golongan) akan diangkat kembali dalam rangkaian pilkada 2018 mendatang.