merdekanews.co
Jumat, 08 Juni 2018 - 00:55 WIB

Sinergi dengan Pemprov dan DPRD, Kejar Target Juara PON 2020 

Atlet Banyak Dibajak, KONI DKI Optimis Sambut PON Papua 

Sam Hamdan - merdekanews.co
Sekretaris Umum KONI DKI Jakarta Djamran saat media gathering KONI DKI Jakarta dengan media massa di Jakarta (7/5/2018). 

Jakarta, MERDEKANEWS - Untuk mewujudkan mimpi juara umum, KONI DKI Jakarta tentunya tidak bisa jalan sendiri. Saat ini, KONI sudah bersinergi dengan pemprov yakni Dispora dan DPRD. 

"Semua masukan kita terima dan kita kaji. Dan organisasi kita sudah solid baik pengurus dan cabang olahraga serta Dispora hingga DPRD," ujar Sekretaris Umum KONI DKI Jakarta Djamran saat media gathring KONI DKI Jakarta dengan media massa di Jakarta (7/5/2018). 

Djamran menyatakan KONI, Dispora dan DPRD telah sepakat untuk menjaga atlet tidak dibajak atau pindah. "Kita terus berupaya mencegah atlet yang pindah. Bahkan yang pindah dan dia berprestasi akan kita tarik lagi ke Jakarta," ungkapnya. 

Jakarta memang menjadi prioritas para atlet untuk meniti karir. Selain bonus besar jika berhasil meraih emas, atlet juga akan disalurkan ke perusahaan BUMD hingga diangkat menjadi PNS. 

Atlet Dibajak

Sementara, fenomena pembajakan atlet jelang PON ternyata masih saja terjadi. DKI Jakarta sebagai gudangnya atlet berprestasi menjadi incaran. Data dari KONI DKI Jakarta saat ini kalau atlet ibukota banyak loncat ke daerah seperti Papua, Jawa Barat dan Jawa Timur. 

"Pembajakan memang fenomena menjelang PON. Tapi, kami tidak gentar dan tetap menatap target juara umum," ujar Djamran.

Di Jakarta kata dia, ada atlet prioritas, lapis 1, 2 hingga 3. "Nah yang banyak pindah adalah lapis 2. Jadi masih banyak keapatan untuk meraih kemenangan di PON 2020 Papua," ungkapnya. 

Untuk mencegah fenomena bajak membajak atlet kata Djamran saat ini KONI DKI Jakarta bersama pemprov dalam hal ini Dispora sudah menyiapkan strategi. "Pastinya kita akan berikan bonus dan jaminan kepada atlet yang memang berprestasi dalam meraih medali emas di PON," tegasnya. 

Banyaknya atlet DKI Jakarta pindah dan dibajak daerah lain karena pada 2017, KONI dalam kondisi konflik. "Saat ini kami sudah solid. Dan sudah bergerak untuk mencapai target," ungkapnya. 

Bidang pembinaan dan prestasi atau Bimpres KONI DKI Jakarta Syahroni mengaku, pindahnya atlet jelang PON akan terhenti pada bulan Agustus 2018. Saat ini yang dilakukan adalah menjaga dan membina atlet berprestasi. 

Apalagi kata dia, ada sekitar 187 atlet Jakarta yang masuk pelatnas untuk ajang Asian Games 2018. Dan ini menjadi modal besar Jakarta untuk merebut juara umum. 

Di PON Papua 2020 menurut Syahroni diperkirakan bakal dipertandingkan sekitar 800 nomor. "Kalkulasi kami sekitar 1700 atlet yang kita siapkan," tegas dosen UNJ ini. 
  (Sam Hamdan)