merdekanews.co
Rabu, 03 Mei 2023 - 11:08 WIB

KONI DKI Siap Tatap PON Sumut Dan Aceh

Syam Rusli - merdekanews.co
KONI DKI Jakarta saat media gathering.

MERDEKANEWS - Persiapan kontingen DKI Jakarta menuju babak kualifikasi Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI/2024 Aceh – Sumatera Utara sudah on the track.

Masing-masing cabang olahraga sudah melakukan program latihan sesuai dengan perencanaan, termasuk training camp, try out, mapun penggunan pelatih asing.

Hal ini disampaikan Ketua Umum KONI Provinsi DKI Jakarta Dr Hidayat Humaid MPd dalam acara press gathering dengan media cetak, online, dan televisi yang berlangsung di lantai IV Gedung KONI DKI Jakarta, Jl Tanah Abang I Jakarta Pusat pada Selasa (2/5).

Hadir sebagai pembicara pada kegiatan tersebut, selain Ketua Umum KONI DKI adalah Wakil Ketua Umum II Gde Sardjana dan Wakil Ketua Umum III Facthul Anas dengan moderator Syaiful Jihad.

“Babak kualifikasi atau Pra PON itu adalah pintu masuk bagi atlet untuk bisa tampil di PON Aceh-Sumut 2023. Target kita adalah meloloskan atlet sebanyak mungkin dengan peringkat terbaik di setiap cabor,” kata Hidayat Humaid.

Ditegaskan, tentu saja target tersebut bisa tercapai dengan program latihan yang baik dan terukur. Minimal perinkat 4 untuk cabor beregu, dan bisa saja peringkat 5 dan 6 untuk cabor perorangan dengan melihat petensi atlet tertentu.

“Secara umum KONI DKI sudah mempelatdakan atlet sejak Juni 2022 untuk cabor perorangan, dan mulai awal Januari 2023 sudah lengkap dengan cabor beregu atau tim,” lanjut Hidayat Humaid.

Hidayat juga menyebutkan, sebagian atlet DKI Jakarta juga sudah lolos babak kualifikasi, terutama mereka yang berada di Pelatnas dan memperkuat kontingen Indonesia di SEA Games Kamboja yang mulai bergulir 5 – 17 Mei 2023.

“Bahkan hal yang menggembirakan bagi kita, baru saja atlet senam artistik DKI Rifda Irfanaluthfi meraih medali perunggu pada Kejuaraan Dunia Senam Artistik 2023 di Jerman,” ucapnya.

Sementara itu Gde Sardjana menambahkan, kandala yang dihadapi atlet DKI Jakarta dalam latihan adalah masalah sarana latihan yang terbatas. Banyak sarana olahraga yang dikelola Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora), namun atlet Pelatda tidak bisa leluasa menggunakannya karena harus bayar dan lain sebagainya.

“Kalau pun ada sarana yang baik seperti di GBK Senayan Jakarta, sewanya mahal,” kata Gde Sardjana.

Wakil Ketua Umum III Facthul Anas menegaskan, pentingnya kerja sama antara KONI Provinsi DKI dan wartawan peliput olahraga. Baik yang dari unit SIWO PWI Jaya maupun dari wartawan Balaikota. (Syam Rusli )