
Jakarta, MerdekaNews - Mantan Menteri Koperasi dan UKM era SBY, Syarief Hasan menagih janji Presiden Joko Widodo tentang pertumbuhan ekonomi 7%. Tahun ini saja, perkiraannya masih tergelincir di 5,1%.
Dalam sebuah diskusi membahas 3 Tahun Pemerintahan Jokowi di Persroom DPR, Jakarta, Jumat (20/10/2017), Syarief mempertanyakan janji pertumbuhan ekonomi 7% yang dilontarkan Jokowi saat kampanye Pilpres 2014.
Padahal, kata Syarief, dua periode pemerintahan sebelum Jokowi yakni era SBY, sudah banyak yang dikerjakan. Artinya, ketika Jokowi menjabat, memiliki modal kuat untuk melanjutkan pembangunan, termasuk menggenjot pertumbuhan ekonomi nasional. "Kami melihat, sebenarnya pemerintahan Jokowi-JK memiliki modal yang kuat untuk membawa Indonesia ke arah yang lebih baik," papar Syarief.
Selanjutnya, politisi Demokrat ini menyebut sejumlah tantangan berat yang harus mampu diselesaikan tim ekonomi Jokowi. Semisal, defisit APBN-P 2017 yang diperkirakan menclok di angka 2,92%. Di mana, penerimaan negara dari sektor pajak, benar-benar jeblok. Di mana, shortfall diperkirakan mencapai Rp500 triliun.
Selain itu, Syarief menyebut dua masalah serius, yakni melemahnya daya beli masyarakat serta rendahnya serapan anggaran, khususnya di pemerintah daerah
Syarief bilang, harus diakui, tingkat konsumsi rumah tangga di era Jokowi lebih buruk ketimbang era SBY. Celakanya lagi, belanja pemerintah khususnya daerah, ikut-ikutan melambat. "Kedua variabel tersebut sangat menentukan nasib perekonomian kita," paparnya.
Pada 2016, misalnya, serapan anggaran hanya 88%. Angka ini disebut Syarief sebagai terburuk sepanjang reformasi. "Alhamdulillah sekarang sudah mulai sedikit agak lebih bagus, jadi kita mendorong agar ini tidak jangan terjadi," kata Syarief.
Dirinya juga mengingatkan soal investasi. Saat perekonomian dunia masih belum stabil, jangan terlalu berharap terhadap realisasi investasi. kalaupun ada sebatas hanya rencana dan rencana. Entah kapan terwujudnya.
Tahun depan, Syarief berharap, perekonomian nasional bisa melesat ke angka 5,5%. Namun, untuk bisa merealisasikan pertumbuhan 7%, seperti halnya janji kampanye Jokowi, rasa-rasanya mustahil. "Jadi saya masih tidak yakin bahwa pertumbuhan ekonomi bisa 7%, seperti janji Presiden Jokowi," tegasnya.
(Setyaki Purnomo)
-
Ada 5 Orang, Siapa Saja yang Dilaporkan oleh Jokowi Terkait Ijazah Palsu? Mungkin inisialnya kalau boleh disampaikan ada RS, RS, ES, T dan inisial K
-
Jokowi Ungkap Alasan Kenapa Baru Melaporkan Soal Tuduhan Ijazah Palsu "Kan delik aduan kan, memang harus saya sendiri harus datang,"
-
Boby Nasution Menantu Jokowi Datangi KPK, Ada Apa Nih? menantu Jokowi itu menjelaskan, selain dirinya, tujuh kepala daerah kabupaten/kota di Sumatera Utara turut diundang
-
Tutup Pintu Pemakzulan Wapres, Golkar: Gibran Terpilih Secara Konstitusional! Wapres Gibran terpilih secara konstitusional melalui pilpres dan Mahkamah Konstitusi
-
Terungkap, Ini Alasan Presiden Prabowo Tunjuk Jokowi sebagai Utusan RI ke Vatikan Itu sebabnya yang diminta adalah Pak Jokowi untuk menghadiri dan mewakili pemerintah dan rakyat, serta bangsa Indonesia di Vatikan