
Jakarta, MERDEKANEWS -- Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengatakan, pihaknya menjalin kerja sama dengan puskesmas, seperti Puskesmas Cakung, guna guna mencegah risiko yang fatal akibat keracunan pada Makan Bergizi Gratis (MBG), menyusul pemberitaan terkait sejumlah kejadian itu.
"Kita menginginkan teman-teman puskesmas bekerja sama dengan balai besar dan balai atau loka atau pos POM yang jajaran ini bekerja sama untuk mensukseskan program makan bergisi gratis. Contohnya paling tinggi kita harapkan mencegah terjadinya kejadian luar biasa," kata Kepala BPOM Taruna Ikrar di Jakarta, Jumat.
Taruna menyebutkan di Jakarta, Jumat, bahwa dengan rencana program MBG berupa penyiagaan sebanyak sekitar 30 ribu Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) untuk melayani sekitar 82 juta penduduk Indonesia, pihaknya bertugas untuk membina para petugas, mulai dari pemantauan guna pencegahan, hingga mitigasi risiko keracunan.
"Nah tentu kita harus akui, mungkin masih ada kelemahan-kelemahan. Yang jelas tekad kami dari Badan POM akan bersikeras dengan tekad penuh untuk men-support Makan Bergizi Gratis ini," katanya, seperti dikutip antaranews.
Dia mengatakan, insiden-insiden keracunan tersebut menjadi sebuah proses pembelajaran dalam proses pengawasan, dan pihaknya bersyukur tidak ada korban jiwa.
Selain kerja sama dengan puskesmas, pihaknya juga bekerja sama dengan dinas kesehatan seputar mitigasi, mulai dari penanganan pertama, agar keracunan tersebut tidak membahayakan nyawa.
Sebelumnya, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung melaporkan sebanyak 342 siswa SMP Negeri 35 Kota Bandung mengalami gejala keracunan makanan setelah menyantap Makan Bergizi Gratis (MBG) pada Selasa (29/4).
Kepala Dinkes Kota Bandung, Anhar Hadian menyatakan bahwa pihaknya langsung melakukan investigasi ke sekolah untuk pengambilan sampel makanan guna mengetahui penyebab dari keracunan massal.
Kemudian, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, masih melakukan pendataan terkait keracunan massal yang menimpa puluhan siswa Madrasah Aliyah Negeri (MAN) I Cianjur yang diduga mengeluhkan pusing, mual, dan muntah, setelah menyantap Makan Bergizi Gratis (MBG) pada Senin (21/4).
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Cianjur Frida Laila Yahya di Cianjur, Senin, mengatakan baru mendapat laporan sekitar 21 siswa yang mengalami keracunan massal usai menyantap MBG yang disajikan dan sudah mendapat perawatan medis.
Pada Kamis (24/4), Badan Gizi Nasional (BGN) membuat kebijakan baru agar sisa Makanan Bergizi Gratis (MBG) dibersihkan di Satuan Pemenuhan Pelayanan Gizi (SPPG) untuk mencegah supaya keracunan seperti yang terjadi di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, tidak berulang.
-
Berantas Korupsi ke Akar-akarnya!Legislator Dukung Niat Presiden Prabowo Soal RUU Perampasan Aset Ini perlu sekali untuk, bagaimana kita di dalam rangka memberantas korupsi sampai ke akar-akarnya
-
Bank Dunia: 60,3 Persen Masyarakat Indonesia Merupakan Penduduk Miskin sebanyak 60,3% atau sekitar 171,91 juta penduduk Indonesia dari jumlah penduduk pada 2024 sebesar 285,1 juta jiwa, masuk dalam kategori miskin
-
Kehadiran Prabowo di Peringatan May Day Cermin Keseriusan Pemerintah Perjuangkan Aspirasi Buruh kehadiran Presiden Prabowo mencerminkan keseriusan pemerintah dalam merangkul dan memperjuangkan aspirasi buruh
-
Janji yang Dilontarkan Prabowo Bukti Keberpihakan Pada Buruh, Hadiah May Day “Ini benar-benar keberpihakan Pak Prabowo sebagai hadiah kepada buruh,”