
BPOM dan Kadin Indonesia Matangkan Persiapan Industri Obat dan Makanan Sukseskan World Expo 2025 Osaka
Jakarta, MERDEKANEWS -- BPOM bersama Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia menggelar pertemuan strategis secara hybrid dengan para pelaku usaha dalam rangka mematangkan persiapan partisipasi Indonesia pada “World Expo 2025”, Senin (21/4/2025).
Pertemuan ini menandai langkah kolaboratif antara regulator, dunia usaha, dan pemangku kepentingan lainnya untuk mendorong promosi produk unggulan Indonesia di panggung internasional.
Kegiatan ini dihadiri oleh Kepala Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat BPOM Lynda Kurnia Wardhani, Wakil Ketua Umum Bidang Pertanian KADIN Devi Erna Rahmawati beserta jajaran pimpinan KADIN, serta sejumlah pelaku usaha dari sektor obat, obat tradisional, kosmetik, dan pangan olahan.
Dalam sambutannya, Lynda menyampaikan bahwa Indonesia akan memanfaatkan momentum World Expo 2025 sebagai periode strategis untuk menampilkan inovasi di sektor obat dan makanan. BPOM akan berperan aktif dalam memfasilitasi keikutsertaan pelaku industri yang telah dikurasi, sebagai bagian dari upaya memperkuat daya saing produk nasional.
“Expo Osaka merupakan ajang prestisius yang hanya berlangsung 5 tahun sekali. Ini peluang strategis untuk mendorong ekspor dan memperkenalkan produk kita kepada dunia,” ujar Lynda.
Sementara itu, Ketua Panitia Osaka KADIN Andi Anzhar menegaskan kesiapan untuk mendukung logistik, pencarian mitra bisnis melalui kerja sama dengan Japan External Trade Organization (JETRO), serta fasilitasi business matching dengan calon mitra potensial di Jepang. “Sebagian besar pengunjung World Expo 2025 berasal dari Jepang sehingga strategi promosi, seperti penggunaan label berbahasa Jepang dan komunikasi lintas budaya, menjadi hal yang krusial,” papar Andi.
Dalam sesi diskusi, para pelaku usaha menyampaikan antusiasme dan berbagai pertanyaan teknis, mulai dari format kegiatan, pengiriman produk sampel, hingga kemungkinan fasilitasi akomodasi bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). KADIN menyatakan komitmennya untuk mencari skema subsidi atau fasilitasi, terutama bagi pelaku usaha binaan BPOM.
Lebih dari 30 perusahaan dari berbagai sektor telah teridentifikasi untuk berpartisipasi dan proses kurasi akhir akan dilakukan bersama tim kurator yang ditunjuk. BPOM juga telah menjalin koordinasi dengan Kementerian Luar Negeri dan Konsulat Jenderal Republik Indonesia di Osaka untuk mempermudah prosedur logistik dan perizinan pameran.
Kolaborasi antar pemangku kepentingan akan menjadi kunci dalam menyukseskan partisipasi Indonesia di World Expo 2025. “Mari kita tunjukkan kepada dunia bahwa Indonesia memiliki produk-produk unggulan yang berkualitas tinggi, aman, dan berdaya saing global,” pungkas Lynda.
-
Kepala BPJPH Gagas Pembentukan ASEAN Australia New Zealand Halal Forum kami mengadakan sebuah roundtable yang mana kita telah menggagas satu forum yang disebut ASEAN Halal Forum
-
Menag dan Kepala BPJPH Teken MoU, Sepakat Perkuat Sinergi Halal di Indonesia sinergi ini penting untuk menjawab tantangan zaman sekaligus menjadikan Indonesia sebagai pemain utama dalam industri halal dunia
-
BPOM Paparkan Kronologi Temuan Produk Makanan Olahan Mengandung Babi Temuan tersebut diperoleh dari hasil pengawasan rutin BPOM soal keamanan pangan, termasuk kesesuaian label halal
-
BPJPH: Penarikan 9 Produk Mengandung Unsur Babi adalah Wujud Penegakan Regulasi Jaminan Produk Halal Kami (BPJPH) dan BPOM terus berkoordinasi dalam melaksanakan pengawasan produk yang beredar di tengah masyarakat