merdekanews.co
Kamis, 10 April 2025 - 07:05 WIB

BNPP RI Resmikan Jalur Perlintasan Perdana RI - Timor Leste

Gaoza - merdekanews.co
Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) RI secara resmi membuka jalur perlintasan perdana antara Republik Indonesia dan Republik Demokratik Timor Leste (RDTL) melalui Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Terpadu Napan dan Border Post Oesilo. Peresmian ini berlangsung pada 10 April 2025 di PLBN Napan, Kecamatan Bikomi Utara, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur (NTT).

Jakarta, MERDEKANEWS – Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) RI secara resmi membuka jalur perlintasan perdana antara Republik Indonesia dan Republik Demokratik Timor Leste (RDTL) melalui Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Terpadu Napan dan Border Post Oesilo.

Peresmian ini berlangsung pada 10 April 2025 di PLBN Napan, Kecamatan Bikomi Utara, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur (NTT).

Peresmian jalur lintas negara ini ditandai dengan penandatanganan dan pembacaan pernyataan bersama oleh Sekretaris BNPP RI, Komjen Pol. Makhruzi Rahman, bersama Presidente Autoridade Raeoa RDTL, DR Rogerio Tiago Fatima Lobato. Momentum ini menandai pembukaan resmi jalur perlintasan antarnegara melalui PLBN Napan dan Border Post Oesilo.

Acara ini turut dihadiri oleh para pejabat Pimpinan Tinggi Madya dari berbagai kementerian/lembaga Indonesia serta perwakilan dari pemerintah RDTL, mencerminkan komitmen kuat kedua negara dalam mempererat hubungan bilateral dan meningkatkan konektivitas lintas batas.

Langkah pembukaan jalur ini merupakan tindak lanjut dari arahan Menteri Dalam Negeri selaku Kepala BNPP, Tito Karnavian, melalui surat Sekretaris BNPP RI tertanggal 19 Februari 2025, yang mendorong percepatan pembukaan perlintasan antarnegara dengan difasilitasi oleh Sekjen Kementerian Luar Negeri RI dalam menjalin komunikasi diplomatik dengan pemerintah Timor Leste di Dili.

Untuk mendukung kelancaran peresmian, BNPP RI melalui Deputi Bidang Pengelolaan Batas Wilayah Negara bersama Asisten Deputi Pengelolaan Lintas Batas Negara telah menyusun rangkaian kegiatan yang kental nuansa adat dan budaya lokal. Pada 9 April 2025, sehari sebelum peresmian, dilaksanakan ritual adat berupa pemotongan hewan oleh tetua adat Napan di gerbang perbatasan RI-RDTL. Keesokan harinya, acara dimulai dengan Misa Syukur Konselebrasi oleh para pastor dari kedua negara, dilanjutkan dengan tarian selamat datang dan pengumandangan lagu kebangsaan “Indonesia Raya” dan “Patria Patria” milik RDTL.

Prosesi utama ditandai dengan pembacaan pernyataan bersama dalam dua bahasa—Bahasa Indonesia dan Tetun Porto—serta pemukulan gong adat sebagai simbol persatuan. Di momen ini juga dilakukan pelepasan perlintasan perdana orang melalui konter Imigrasi PLBN Napan, serta perlintasan ekspor-impor kendaraan di jalur keberangkatan.

Komjen Pol. Makhruzi Rahman menyampaikan bahwa pembukaan jalur perlintasan PLBN Napan–Border Post Oesilo merupakan respon atas permintaan masyarakat dan dorongan dari Pemerintah Daerah Kabupaten TTU.

“Perlintasan PLBN Napan-Border Post Oesilo dibuka untuk mendorong peningkatan perekonomian masyarakat kawasan perbatasan,” ujar Makhruzi.

Ia juga menekankan pentingnya jalur resmi ini sebagai upaya mencegah perlintasan ilegal dan penggunaan jalur tidak resmi yang berisiko mengganggu stabilitas kawasan perbatasan.

Diresmikannya jalur ini menjadi bukti nyata sinergi antara BNPP RI, kementerian/lembaga terkait, serta dukungan penuh dari pemerintah daerah dalam mendorong pembangunan kawasan perbatasan sebagai beranda terdepan negara.

Kesepakatan mengenai pembukaan jalur perlintasan antar negara ini sebelumnya telah dicapai pada Jumat, 7 Maret 2025, melalui pertemuan antara Deputi Bidang Pengelolaan Batas Wilayah Negara BNPP RI, Dr. Nurdin, dan Direktur Autoridade Alfandega (Otoritas Bea Cukai) Oecusse, Timor Leste, Joaquim Gonsalves Dos Reis. Keduanya menyepakati bahwa jalur perlintasan resmi mulai dibuka pada tanggal 10 April 2025.

Dr. Nurdin menegaskan bahwa percepatan pembukaan perlintasan ini penting demi memberikan kemudahan, perlindungan, dan keselamatan bagi masyarakat yang melintas, sekaligus untuk memperkuat pengawasan dan pengendalian di kawasan perbatasan. 

“Kami berharap perlintasan resmi ini dapat mencegah penggunaan jalur tidak resmi serta memastikan semua pelintas batas tercatat secara sah,” ujar Dr. Nurdin, Jumat (7/3/2025) lalu.

Sebagai catatan, perlintasan di PLBN Napan sebelumnya pernah aktif sebelum pandemi COVID-19, dan peresmian kali ini sekaligus menandai pengaktifan kembali jalur perbatasan tersebut secara resmi.

PLBN Napan sendiri merupakan satu dari tujuh PLBN Terpadu yang telah diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada 2 Oktober 2024 lalu, bersamaan dengan PLBN Serasan (Kepulauan Riau), PLBN Jagoi Babang (Kalimantan Barat), PLBN Sei Nyamuk, Labang, dan Long Nawang (Kalimantan Utara), serta PLBN Yetetkun (Papua Selatan).

Peresmian tujuh PLBN ini merupakan tindak lanjut dari Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 6 Tahun 2015 dan Inpres Nomor 1 Tahun 2019 tentang percepatan pembangunan PLBN Terpadu dan sarana prasarana penunjang di kawasan perbatasan.

Dengan dibukanya kembali jalur perlintasan melalui PLBN Napan dan Border Post Oesilo, diharapkan mobilitas masyarakat dan arus barang di kawasan perbatasan dapat berjalan lebih lancar, tertib, dan aman.

Peresmian ini bukan hanya menjadi simbol penguatan kerja sama antara Indonesia dan Timor Leste, tetapi juga menjadi langkah strategis dalam mendorong pertumbuhan ekonomi lokal, menjaga kedaulatan wilayah, serta memperkuat peran kawasan perbatasan sebagai pintu gerbang negara yang berdaya saing dan berwibawa.

(Gaoza)