merdekanews.co
Selasa, 15 Mei 2018 - 05:09 WIB

Aksi Brutal Israel Tembaki Warga Palestina, 52 Tewas dan 1.200 Terluka

Sam Hamdan - merdekanews.co
Warga Palestina melakukan aksi protes.

Palestina, MerdekaNews - Aksi brutal dilakukan Israel. Sebanyak 52 warga Palestina dilaporkan meninggal dunia saat melakukan aksi protes di perbatasan Israel-Palestina di Jalur Gaza, Senin (14/5/2018).

Puluhan korban yang terbunuh itu termasuk dalam ribuan warga Palestina yang menggelar aksi protes terkait pemindahan dan peresmian Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) di Yerusalem.

Kementerian Kesehatan Palestina menyebutkan, hingga saat ini, setidaknya 52 warga Palestina wafat setelah ditembaki oleh pasukan Israel di sebelah timur perbatasan Israel-Palestina di Jalur Gaza.

''Jumlah korban meninggal dunia tersebut termasuk enam anak-anak, berusia di bawah 18 tahun. Lebih dari 1.200 orang terluka akibat serangan dari tentara Israel,'' ujar pernyataan resmi Kementerian Kesehatan Palestina, seperti dikutip Anadolu Agency, Senin (15/5).

Tidak hanya itu, Kementerian Kesehatan Palestina juga mengungkapkan kekurangan obat-obatan dan peralatan medis lainnya. Hal ini lantaran tingginya jumlah korban yang jatuh dalam aksi protes di perbatasan Israel-Palestina tersebut.

''Saat ini, rumah sakit dan klinik-klinik di Palestina tengah berusaha sekuat tenaga untuk mengobati korban luka-luka,'' lanjut keterangan Kementerian Kesehatan Palestina.

Amerika Serikat memang telah secara resmi memindahkan Kantor Kedutaan Besar AS untuk Israel dari Tel Aviv ke Yerusalem. Peresmian Kantor Kedutaan Besar AS itu dihadiri delegasi dari Gedung Putih sekaligus putri Presiden AS, Donald Trump, Ivanka Trump. Peresmian itu dilakukan pada Senin (14/5) waktu setempat.

Peresmian ini pun bertepatan dengan 70 tahun berdirinya negara Israel. Sementara pada saat bersamaan, di Jalur Gaza, ribuan warga Palestina melakukan aksi protes di perbatasan Israel-Palestina. Tentara Israel pun dikabarkan terus melakukan serangkaian tembakan untuk menghalau warga Palestina.

  (Sam Hamdan)