merdekanews.co
Minggu, 06 Mei 2018 - 12:55 WIB

Bagaimana Perekonomian RI di 2050? Profesor Jerman Ramalkan Begini

setyaki purnomo - merdekanews.co
Prof Dr Ing Holger Kohl

Jakarta, MERDEKANEWS - seorang profesor asal Jerman yang pakar di bidang industri, punya ramalan soal perekonomian Indonesia. Yang jelas, isinya positif.

Ketika berkunjung ke Fraunhofer Institute for Production Systems and Design Technology IPK, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto bertemu Prof Dr Ing Holger Kohl dari Berlin University. Profesor ini dikenal karena kepakarannya di bidang sistem produksi dan desain teknologi.

Selanjutnya, keduanya terlibat dalam diskusi membahas perekonomian Indonesia. Kohl bilang, Indonesia adalah sebuah negara yang prospektif di era pengembangan industri digital saat ini.

Kohl tak segan-segan menyebut Indonesia memiliki masa depan perekonomian yang cerah. Diramalkan, dalam 32 tahun ke depan, Indonesia masuk empat negara besar dunia. “Artinya, pada 2050, Indonesia akan menjadi negara kuat secara ekonomi,” kata Kohl kepada Airlangga seperti tertulis dalam rilis  kepada media di Jakarta, Sabtu (5/5/2018).

Keyakinkan Kohl ini karena dalam kurun 15 tahun ke depan Indonesia menikmati masa bonus demografi. Di mana, penduduknya didominasi usia produktif. Momentum ini akan menjadi salah satu pendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Beberapa negara di Asia yang sudah memasuki bonus demografi, seperti Jepang, China, Singapura, dan Thailand, mengalami pertumbuhan ekonomi yang sangat cepat. “Saya kira, Indonesia juga seperti itu,” tutur Kohl.

Usai menyimak paparan dari Kohl, Airlangga merasa semakin optimistis akan pertumbuhan ekonomi Indonesia di masa depan. "Bahkan, Kohl mengatakan kepada kami, penerapan industri 4.0 di Jerman sama sekali tidak mengurangi lapangan pekerjaan. Justru malah banyak menyerap tenaga kerja, serta mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi negara,” jelas Airlangga.

Untuk itu, menurut Airlangga, pemerintah Indonesia bertekad memacu kompetensi generasi muda agar memanfaatkan peluang di era digital. Guna menyiapkan sumber daya manusia (SDM) yang berkuaitas, Indonesia perlu berkaca pada Jerman yang menjadi pionir dalam implementasi idnustri 4,0.

“Maka, kami bekerja sama dengan Fraunhofer untuk menyiapkan SDM terampil sesuai kebutuhan dunia indutri saat ini sehingga akan meningkatkan penyerapan tenaga kerja lokal,” ujar Airlangga.

Lebih lanjut, bos Partai Golkar ini bilang, peningkatan kegiatan litbang di Indonesia, juga merupakan faktor penting untuk menerapkan teknologi manufaktur terkini sehigga menghasilkan inovasi produk yang kompetitif.

Di Jerman, Airlangga bersama rombongan juga bertemu Deutsche Messe AG, salah satu pemain besar di bisnis pameran berkelas internasional. Rencananya, Airlangga akan melakukan kerja sama dengan perusahaan ekshibisi yang berbasis di Hannover tersebut.  "Deutsche Messe ini bisa sebagai sarana penting untuk peningkatan ekspor dan investasi,” ucapnya. (setyaki purnomo)