
Palu, MERDEKANEWS - Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto memerintahkan Dirjen Pengembangan Perwilayahan Industri Kemenperin I Gusti Putu Suryawirawan membawa investor ke KEK Palu.
"Mana Pak Putu, bawa industri Taiwan pindahin ke sini (KEK Palu,red.)," kata Airlangga dalam kunjungan kerja di Palu, Sulawesi Tengah, Jumat (20/4/2018).
Airlangga mengatakan, secara keseluruhan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Palu, memiliki potensi yang bagus. Fasilitas pendukung, seperti jalan, bangunan, dan pelabuhan telah dibangun Kemenperin. "Harga per meter tanah Rp50 ribu, jalanan kawasan ada, fasilitas kawasan ada, perizinan tiga jam selesai. Tinggal bawa investor saja dan harus kampanye terus," kata Airlangga.
Ia mengatakan dengan lokasi yang strategis dan ketersediaan bahan baku dari seluruh wilayah Sulawesi bisa masuk KEK Palu untuk diolah. Setelah itu, dapat dilakukan ekspor dengan seluruh fasiltas yang telah disediakan. "Izin bisa diurus di sini dan langsung bisa membangun," kata Airlangga yang menjabat Ketua Umum Partai Golkar ini.
Hal senada disampaikan Direktur Utama PT Bangun Palu Sulawesi Tengah (BPST), Andi Mulhanan Tombolotutu selaku pengelola KEK Palu. Dia bilang, seluruh fasilitas yang ada dalam KEK dibangun Kementerian Perindustrian.
Mulhanan menjelaskan, kelebihan daripada KEK Palu, di antaranya dekat dengan pelabuhan internasional, insentif fiskal, kemudahan dalam berinvestasi, karena dalam radius 500 kilometer seluruh komoditi, sumber daya alam, dan sumber daya mineral itu tersedia. "Apa yang anda cari, ada di sini," ujar Mulhanan
Airlangga meninjau perkembangan KEK Palu di Kelurahan Baiya, Kecamatan Mantikulore, Kota Palu. Dalam kunjungan itu ia didampingi Sekjen Kemenperin Haris Munandar dan Dirjen Pengembangan Perwilayahan Industri Kemenperin I Gusti Putu Suryawirawan. Tiba di KEK Palu, Airlangga diterima oleh Direktur Utama PT Bangun Palu Sulawesi Tengah (BPST) Andi Mulhanan Tombolotutu bersama jajaran direksi, dan Kepala Administrator KEK Palu Mohammad Rizal.
(Hasan Khusaeri)
-
Aksi Premanisme Berkedok Ormas Ganggu Iklim Investasi, Revisi UU Ormas Perlu Atau Tidak? Aksi premanisme berkedok organisasi masyarakat (ormas) belakangan banyak dilaporkan mengganggu iklim investasi di Indonesia
-
LG Batal Investasi, Menteri Rosan Roeslani: Kami yang Memutus, Sudah Ada Gantinya Dikatakan bahwa dari sana (LG) memutus, sebetulnya untuk lebih tepatnya sebetulnya dari kami yang memutus itu
-
Daftar Jajaran Pengurus BPI Danantara: Ada SBY, Jokowi Hingga Thaksin Shinawatra! Mantan Perdana Menteri Thailand, Thaksin Shinawatra ditunjuk menjadi salah satu dewan penasihat
-
Begini Perintah Prabowo Soal Ormas Minta THR Mengganggu Investor Berinvestasi Presiden Prabowo Subianto memberikan perintah khusus untuk menindak tegas organisasi masyarakat (ormas) pelaku pungutan liar (pungli) ke pengusaha
-
Danantara Biayai Sebagian Proyek Pembangunan Kilang Minyak Raksasa di Sumatera Bahlil berharap ada investor lainnya, termasuk Pertamina, ikut serta berinvestasi dalam pembangunan kilang minyak tersebut