
Jakarta, MERDEKANEWS -- Pemerintah diminta memperkuat edukasi mengenai bahaya kandungan gula, garam, dan lemak (GGL) berlebih, terutama pada jajanan anak.
Permintaan itu disampaikan Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Kurniasih Mufidayati. Menurutnya, edukasi itu bernilai penting untuk mengoptimalkan pencegahan penyakit gagal ginjal dan diabetes menyerang anak-anak.
"Pemerintah berkewajiban melindungi anak-anak kita dari dampak berbahaya penyakit yang kini menyerang usia muda. Jangan sampai upaya kita fokus melindungi balita dari stunting tapi kecolongan di usia atasnya karena penyakit seperti gagal ginjal dan diabetes anak mengancam," kata Kurniasih dalam keterangan di Jakarta, Selasa (30/07)
Selain itu, Kurniasih juga mendorong agar terdapat kewajiban pencantuman level kadar gula dalam makanan dan minuman kemasan oleh industri.
Hal tersebut dia sampaikan guna menanggapi isu yang sempat viral di media sosial, yakni mengenai banyaknya anak yang menjadi pasien cuci darah rutin di rumah sakit.
Ia lalu menyebutkan angka kasus diabetes dan gagal ginjal anak memang terus mengalami tren kenaikan yang mengkhawatirkan. Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), kata dia melanjutkan, mengonfirmasi bahwa kasus diabetes anak meningkat 70 persen sejak 2010 hingga 2023.
Sebelumnya, dokter spesialis anak Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Eka Laksmi Hidayati telah mengklarifikasi bahwa banyaknya jumlah anak yang menjalani dialisis atau cuci darah untuk menangani gagal ginjal di sana karena RSCM menjadi rumah sakit rujukan yang menerima pasien bahkan dari luar Jawa.
Eka mengatakan saat ini terdapat sekitar 60 anak menjalani dialisis secara rutin, yang 30 anak di antaranya menjalani hemodialisis.
"Karena mereka juga melihat bahwa sudah ada rujukan yang bisa mereka kirim, kemudian jadi banyak yang juga mengirimkan. Itu yang menyebabkan berkumpulnya jadi banyak, dan itu juga membuat Kementerian Kesehatan merasa bahwa memang ini harus disebarkan pelayanan untuk ginjal anak ini, dan sedang dikerjakan hal tersebut," katanya.
Secara umum, lanjutnya, kasus penyakit ginjal pada anak tidak terlalu banyak ditemukan, sehingga dokter yang nefrologi anak juga tak banyak.
Oleh karena itu, katanya, di tingkat provinsi, pasti ada layanan dialisis untuk dewasa, namun tidak bagi anak-anak.
-
Evaluasi Total Buntut Pesta Miras di Lapas Sebabkan Dua Napi Tewas! tragedi pesta minuman keras oplosan yang mengakibatkan dua orang narapidana meninggal dunia dan 23 orang napi lainnya keracunan
-
Berantas Korupsi ke Akar-akarnya!Legislator Dukung Niat Presiden Prabowo Soal RUU Perampasan Aset Ini perlu sekali untuk, bagaimana kita di dalam rangka memberantas korupsi sampai ke akar-akarnya
-
Aksi Premanisme Berkedok Ormas Ganggu Iklim Investasi, Revisi UU Ormas Perlu Atau Tidak? Aksi premanisme berkedok organisasi masyarakat (ormas) belakangan banyak dilaporkan mengganggu iklim investasi di Indonesia
-
Mbah Tupon Jadi Korban: Jangan Sampai Tanah Rakyat Habis Dicuri Mafia Tanah! Dia pun meminta Polri dan Kementerian ATR/BPN menaruh atensi penuh terhadap kasus tersebut, karena jangan sampai tanah rakyat habis dicuri oleh mafia tanah
-
Mendikdasmen Paparkan Pelaksanaan Program Prioritas Pendidikan Bermutu untuk Semua Mendikdasmen Paparkan Pelaksanaan Program Prioritas Pendidikan Bermutu untuk Semua