merdekanews.co
Sabtu, 20 Juli 2024 - 19:55 WIB

Elektabilitas Risma Masih di Bawah Khofifah, Sekjen PDIP Hasto: Belum Mulai Safari Politik

Jyg - merdekanews.co
Tri Rismaharini dan Khofifah Indarparawansa. (Foto: istimewa)

Jakarta, MERDEKANEWS -- Hasil survei Litbang Kompas jelang Pilgub Jawa Timur 2024 menempatkan elektabilitas mantan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indarparawansa di tempat teratas.

Menteri Sosial, yang juga kader PDIP Tri Rismaharini (Risma) berada diurutan kedua dengan elektabilitas 13,6%. Tempat ketiga ada mantan cawagub Emil Dardak dengan elektabilitas 3,8%.

Khofifah dan Emil Dardak akan berduet kembali di Pilgub Jatim 2024 setelah 5 tahun bersama-sama memimpin Jatim. Duet Khofifah-Emil dikabarkan telah mendapatkan banyak dukungan parpol.

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) merespons hasil survei. Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto menjelaskan, nama Risma masih berada di urutan kedua elektabilitas lantaran yang bersangkutan belum melakukan safari politik.

"Ibu Risma itu nomor dua (karena) belum bergerak. Sama dengan survei Pak Andika di Jawa Tengah belum bergerak. Artinya mereka-mereka itu mengandung harapan dari rakyat," ujar Hasto di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Sabtu (20/07).

Hasto mengaku saat ini partainya masih menjaring sosok yang layak untuk diusung dalam Pilkada Jatim. Ia mengatakan Risma menjadi salah satu kandidat yang dicermati oleh partainya. Hasto pun meyakini elektabilitas Risma mengandung harapan dari rakyat.

"Ibu Mega sudah menugaskan salah satu fungsionaris DPP Pak Said Abdullah juga, Pak Pramono Anung untuk membantu proses konsolidasi di Jawa Timur," katanya.

Selain itu, Hasto mengungkapkan partai berlambang banteng moncong putih itu telah menyiapkan sejumlah nama untuk Pilkada Bali, yakni Wayan Koster dan Giri Prasta.

"Di Bali dalam pemilu kemarin di tingkat kabupaten/kota kursi kami bertambah 14, sehingga ini menunjukkan kepercayaan rakyat. Nah terhadap siapa yang dicalonkan, kan muncul ada nama Pak Koster, Pak Giri, dan beberapa kepala daerah dari PDIP," ungkap Hasto.

(Jyg)