merdekanews.co
Senin, 08 Juli 2024 - 18:50 WIB

1.561 Peserta Siap Ikuti Perhelatan Utsawa Dharmagita Nasional XV di Surakarta

Ind - merdekanews.co
Dirjen Bimas Hindu Kemenag RI Prof. I Nengah Duija saat konferensi pers UDG XV di Surakarta.(Foto: Himas Bimas Hindu)

Surakarta, MERDEKANEWS -– Utsawa Dharmagita (UDG) Tingkat Nasional XV Tahun 2024 siap digelar di Pura Mangkunegaran Surakarta mulai Senin (08/07). Ajang tingkat nasional yang dilaksanakan sekali dalam 3 (tiga) tahun ini akan diikuti oleh para peserta/utusan dari Provinsi di seluruh Indonesia yang berlangsung dari tanggal 8 hingga 12 Juli 2024.

Sebanyak 1.561 orang yang terdiri dari 1.324 peserta dan 237 official siap mengikuti perhelatan tingkat nasional yang digelar oleh Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu (Ditjen Bimas Hindu) Kementerian Agama (Kemenag) tersebut.

“Ajang Utsawa Dharmagita (UDG) ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman, penghayatan, dan pengamalan ajaran kitab suci Weda beserta susastra Hindu dalam upaya memperkokoh karakter bangsa,” kata Prof. Duija saat konferensi pers UDG XV di Surakarta, Senin (08/07).

Selain itu, UDG juga digelar untuk memperkuat sikap moderasi beragama dan meningkatkan kerukunan umat beragama dan meningkatnya kajian kitab suci Veda dan Susastra Veda dalam mendukung pembangunan literasi bangsa.

Tahun 2024 ini, ajang Utsawa Dharmagita mengusung tema 'Dharmagita dari Paramaçastra menuju Paramatattva' yang memiliki arti ‘Dari Seni Sastra Menuju Kebenaran Substantif’.

“Tema ini merepresentasikan eksistensi seni sastra yang kian penting untuk dilestarikan sekaligus sebagai landasan filosofis kebenaran,” jelas Prof. Duija.

Sebagai informasi, Dharmagīta adalah seni melafalkan kitab-kitab suci weda. Nilai-nilai ajaran agama Hindu yang adiluhur tersirat di dalam Kitab Suci dan kitab-kitab susastra Hindu, baik yang berbahasa Sansekerta, Jawa Kuno maupun yang berbahasa daerah.

Menurut Prof. Duija, sastra Hindu tersebut perlu digali dan diaktualisasikan melalui seni keagamaan agar memudahkan pemahaman dan penghayatannya. Seni dimaksud adalah Dharmagīta.

“Dharmagīta sebagai nyanyian suci keagamaan Hindu memiliki peran sangat penting dalam meningkatkan pemahaman, penghayatan, dan pengamalan ajaran agama Hindu di seluruh Indonesia," katanya.

Untuk itu, lanjut Prof. Duija, Dharmagīta dilombakan dalam bentuk Utsawa Dharmagīta dari tingkat daerah sampai tingkat nasional. Keberadaan Dharmagīta di kalangan umat Hindu, kata dia, memiliki keragaman dalam bahasa, irama lagu, dan cara- cara melantunkannya.

"Dharmagīta sebagai budaya luhur yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia patut dilestarikan, dibina, dan dikembangkan lebih luas lagi, tidak hanya di kalangan generasi tua ataupun tokoh-tokoh agama Hindu, melainkan juga kepada generasi muda, remaja, dan anak-anak," pungkasnya.

Hadir dalam acara konferensi pers UDG XV, Sekretaris Ditjen Bimas Hindu I Made Santika, Direktur Urusan Agama Hindu I Gusti Made Sunartha, Direktur Pendidikan Agama Hindu Trimo, Kakanwil Kemenag Prov. Jawa Tengah Musta'in Ahmad dan Pembimas Hindu Jawa Tengah Eko Pujianto.

(Ind)