merdekanews.co
Selasa, 30 Januari 2024 - 16:05 WIB

Perluas Akses Pendidikan Berkualitas untuk Umat Hindu, Ditjen Bimas Hindu Hadirkan NUHUN

Ind - merdekanews.co
Dirjen Bimas Hindu Kemenag RI Prof. I Nengah Duija. (Foto: istimewa)

Bali, MERDEKANEWS -- Kementerian Agama (Kemenag) RI terus berupaya meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan. Melalui Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu (Ditjen Bimas Hindu), Kemenag menghadirkan program Nusantara Hindu University Network (NUHUN) untuk perluasan akses pendidikan bagi umat Hindu di lingkungan Perguruan Tinggi.

Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu (Dirjen Bimas Hindu) Kementerian Agama (Kemenag) RI Prof. I Nengah Duija secara resmi meluncurkan Nusantara Hindu University Network (NUHUN) di Bali, Selasa (30/01).

Program NUHUN yang berpusat di Universitas Hindu Indonesia (UNHI) ini diharapkan dapat menjadi sarana perluasan akses pendidikan berkualitas di Perguruan Tinggi Keagamaan Hindu (PTKH) dan mempermudah layanan pendidikan tinggi kepada umat Hindu di seluruh Indonesia.

“Satu hal, pada pagi hari ini kita semua menyaksikan sebuah harapan baru untuk Pendidikan Tinggi Keagamaan Hindu lewat NUHUN ini. NUHUN dihadirkan untuk memperluas akses serta mempermudah layanan pendidikan tinggi kepada umat Hindu di seluruh Indonesia. Selain itu juga untuk menyediakan layanan pendidikan tinggi yang lebih fleksibel, efektif dan efisien,” tutur Prof. Duija Selasa, (30/01).

Prof. Duija menilai, NUHUN ini akan mampu meningkatkan mutu dan relevansi Pendidikan Tinggi Berbasis Keagamaan Hindu melalui jejaring kerja sama sekaligus memberikan kesempatan kepada pakar, praktisi profesional  untuk berkontribusi dalam proses pembelajaran melalui program kampus merdeka.

“Dari situ, mahasiswa tentu bisa lebih leluasa mengakselerasi transformasi pembelajaran dengan penggunaan lebih banyak teknologi digital serta meningkatkan inovasi pembelajaran dengan metode kombinasi luring dan daring,” katanya.

Terkait networking, NUHUN ini akan membuat jejaring antar 8 PTKHS di Indonesia, jejaring antara PTKHS dengan Perguruan Tinggi Non Keagamaan Hindu serta jejaring dengan institusi lain di seluruh Indonesia.

“Dengan begitu, nantinya diharapkan akan bisa meningkatkan akses kepada mahasiswa untuk mengikuti mata kuliah dari perguruan tinggi lain,” katanya.

Prof. Duija mengaku sangat bahagia atas dilucurkannya gagasan besar yaitu NUHUN ini dalam rangka mempercepat kualitas dan kuantitas Pendidikan Hindu.

Ia menyebut bahwa program ini betul-betul menjadi utama karena sejalan dengan salah satu program prioritas dari Kementerian Agama, yaitu pemerataan akses pendidikan berkualitas.

“Hindu punya niat mengadopsi dan mengadaptasi teknoologi yang bisa memberikan pelayanan pendidikan kepada seluruh anak bangsa di pelosok tanah air. Ini tentu kemajuan yang sangat bersar bagi  Hindu bagi teman teman di Perguruan Tinggi,” katanya.

Sementara itu, Rektor UNHI Prof. I Made Damriyasa di acara yang sama mengungkapkan, bahwa NUHUN ini menjalin kerja sama antar perguruan tinggi keagamaan Hindu juga dengan perguruan tinggi non Hindu serta institusi lain untuk meningkatkan kapasitas dan kualitas dari Perguruan Tinggi agama Hindu.

“Ini adalah program dari Pak Dirjen Bimas Hindu, karena beliau menyadari bahwa jumlah atau ukuran dari Perguruan Tinggi Keagamaan Hindu yang ada di Indonesia tidak terlalu banyak," katanya.

"Sehingga, dengan jumlah mahasiswa program studinya yang tidak begitu banyak, kalau dikelola terkait proses pembelajaran secara kolaboratif dan terintegrasi termasuk juga sistem pembangunan mutunya, maka akan mencapai proses pendidikan yang efektif dan efisien,” sambungnya.

Apalagi, lanjut dia, sekarang didukung dengan kemajuan teknologi informasi di dalam proses pembelajaran.

"Salah satu yang kami perkenalkan dari UNHI yaitu smart classroom. Jadi suatu fasilitas pembelajaran yang efektif dan efisien kemudian memberikan pengalaman pembelajaran yang jauh lebih efektif kalau dibandingkan dengan pembelajaran luring dan daring,” katanya.

Ia memaparkan, smart classroom ini adalah suatu fasilitas untuk proses pembelajaran yang dilaksanakan secara bauran. Jadi, menurutnya, akan ada banyak hal yang bisa dilaksanakan dengan program NUHUN dan Smart Classroom.

Nantinya mahasiswa bisa mengikuti program yang ada di berbagai perguruan tinggi, terutama di Perguruan Tinggi Keagamaan Hindu.

“Mudah-mudahan dengan dilaunchingnya NUHUN ini kemudian tindak lanjut sebagai program-program yang kita akan laksanakan dapat meningkatkan kapasitas dan kualitas dari perguruan tinggi keagamaan Hindu. Dan tentu nanti akan terukur dari perolehan akreditasi dari program studi-program studi yang ada di perguruan tinggi keagamaan Hindu di Indonesia,” pungkasnya. (Ind)