
Jakarta, MERDEKANEWS -TNI AL Lanal Sabang tangkap kapal asing berbendera Togo, Afrika buronan Interpol saat berada di perairan laut Aceh, Jum’at (6/4/2018) sekitar pukul 16.00. Kapal STS-50 itu diduga akan mencuri ikan di perairan laut Aceh.
"Kapal ikan asing buronan Interpol berhasil ditangkap tim WFQR Lantamal I dengan KAL Simeulue Lanal Sabang, kemarin sore sekitar pukul 16.35," kata Panglima Komando Armada RI Kawasan Barat Laksamana Muda TNI Yudo Margono kepada wartawan, Sabtu (7/4/2018).
Ia mengatakan, dari kapal itu juga diamankan sebanyak 30 orang anak buah kapal (ABK).
Puluhan ABK itu terdiri dari 20 warga negara Indonesia (WNI), 2 warga negara Australia, dan 8 warga negara Rusia.
"20 warga Indonesia dari berbagai daerah di Jawa. Ada yang dari Pasuruan, Pemalang, dan Pekalongan," ujarnya
Kapal itu menjadi buronan Interpol karena sebelumnya melarikan diri dari China pada Mei 2016 dan Mozambik pada Februari 2017.
"Kami menerima informasi dari jalur Interpol untuk menangkap kapal itu. Seminggu lalu sudah kami lacak keberadaanya di sebelah barat laut Sumatera, dan kemarin saat melintasi perairan laut Sabang langsung ditangkap," ujar Yudo. (Redaksi)
-
Pembatalan Soal Mutasi Pati TNI, Jenderal Agus Subiyanto Perlu Dievaluasi Namun keputusan itu mengundang kritik dari anggota Komisi I DPR RI Fraksi PDI Perjuangan (PDIP), TB Hasanuddin. Ia menilai Panglima TNI mencla-mencle.
-
KASAL Pastikan Kasus Pembunuhan Jurnalis Perempuan di Banjarbaru Diusut Secara Transparan prajurit TNI AL itu, jika terbukti bersalah, bakal dihukum berat
-
Dorong Pertumbuhan Ekonomi dan Optimalisasi Kawasan Industri, BRI Jalin Kerja Sama dengan HKI Dorong Pertumbuhan Ekonomi dan Optimalisasi Kawasan Industri, BRI Jalin Kerja Sama dengan HKI
-
Ada Dugaan Uang Judi Sabung Ayam di Way Kanan Mengalir ke Oknum Polsek Hingga Koramil dugaan adanya aliran uang dari arena judi sabung ayam ke sejumlah oknum, termasuk di tingkat Polsek dan Koramil
-
Breaking News, DPR Sahkan RUU TNI Menjadi Undang undang! Persetujuan RUU TNI itu disaksikan Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto