
Banten, MerdekaNews - Kasus perceraian di Kota Tangerang, Banten, marak. Dalam satu hari ada 30 wanita resmi menjadi janda.
Pemicunya beragam mulai dari perselingkungan, faktor ekonomi, kekerasan rumah tangga dan lainnya.
Meningkatnya kasus perceraian ini berdasarkan laporan dari Pengadilan Agama (PA) Kota Tangerang yang menyebutkan tiga bulan pertama tahun 2018, setiap hari rata-rata 25 sampai dengan 30 pasangan dikabulkan perceraiannya.
Angka ini naik cukup dratis dibandingkan angka dengan rata-rata perhari pada tahun 2017 lalu.
Desember 2017, tercatat angka perceraian di bawah jumlah 3 ribu perceraian. Sedangkan pada tri wulan tahun 2018 ini, angka perceraian sudah mencapai 800-an.
“Memang ada peningkatan yang cukup tinggi. Baru tri wulan saja sudah ada 800-an perceraian,” kata Kepala Humas PA Kota Tangerang, Drs.Mukhtar,MH, kemarin.
Sementara perceraian akibat selingkuh dan faktor ekonomi masih menjadi dominan kasus rumah tangga. Sekitar 95 persen gugatan perkawinan yang masuk, rata-rata berujung perceraian.
Sedangkan dari segi usia perkawinan, angka terbanyak untuk perceraian berada di usia 10-15 tahun perkawinan. Namun bukan sedikit mereka yang baru memasuki jenjang pernikahan dua atau tiga tahun.
Namun data menunjukkan justru di usia pernikahan lebih lama, banyak terjadi perceraian. Sedangkan gugatan cerai jauh lebih banyak diajukan pihak wanita. Dan hanya 30 persen pria yang melakukan gugatan ke istri.
(Ira Safitri)
-
Angka Perceraian Januari-April di Batam Capai 690 Kasus, Masalah Ekonomi, KDRT dan Judol Biang Keroknya! Faktor ekonomi menjadi alasan utama dari cerai gugat atau suami yang tidak memperhatikan istrinya
-
Kabar Abu Janda Jadi Komisaris Jasamarga Toll Road Operation Fix Hoaks Ia mengatakan dewan komisaris BUMN memiliki berbagai latar belakang, mulai dari perwakilan kementerian hingga kalangan profesional
-
Angka Perceraian Meningkat, Judi Online Biang Keroknya! kami dapat data kemarin itu meningkat sampai 4000-an
-
Kemenag-MA Teken MoU Integrasi Data Pernikahan dan Perceraian Kemenag dan Mahkamah Agung Teken MoU Integrasi Data Pernikahan dan Perceraian
-
Kepala BKKBN Sebut Toxic Relationship dan Megalonia Jadi Penyebab Perceraian Keduanya menjadi salah satu penyebab perceraian