
Jakarta, MERDEKANEWS -- Direktur Lembaga Riset Lanskap Politik Indonesia, Andi Yusran mengingatkan Presiden RI terpilih periode 2024-2029, Prabowo Subianto untuk tidak menerjemahkan oposisi sebagai pengganggu.
Hal tersebut merespons pernyataan Prabowo Subianto yang meminta pihak-pihak yang tidak ingin diajak kerja sama membangun Indonesia untuk tidak mengganggunya.
"Musuh utama negara saat ini adalah korupsi, bukan oposisi," kata Andi seperti dikutip dari Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (12/5).
Analis Politik Universitas Nasional itu melanjutkan, tanpa oposisi yang kuat, sebuah negara demokrasi bisa terperosok ke dalam bahaya menuju tirani atau dominasi penguasa yang otoriter.
"Jika tidak ada oposisi maka kekuasaan menjadi instrumen politik yang utama dan penguasa menjadi tiran yang terjadi kemudian adalah penyalahgunaan kekuasaan akan merajalela," tegasnya.
Pernyataan Prabowo tersebut disampaikan dalam acara Workshop dan Rapat Koordinasi Nasional Partai Amanat Nasional (PAN) dalam Rangka Mewujudkan Kemenangan PAN Pilkada 2024 di Hotel JS Luwansa, Jakarta, pada Kamis malam (9/5).
"Yang tidak mau diajak kerja sama, tidak apa-apa. Kalau ada yang mau nonton di pinggir jalan, silakan jadi penonton yang baik, Tapi kalau sudah tidak mau diajak kerja sama, ya jangan mengganggu. Orang lagi mau kerja kok," tukasnya. (Viozzy)
-
Kemendikdasmen Bawa Kabar Baik, Bantuan Bagi Guru Honorer Segera Cair, Ini Syaratnya program bantuan guru honorer itu senilai Rp300 ribu untuk masing-masing guru
-
Berantas Korupsi ke Akar-akarnya!Legislator Dukung Niat Presiden Prabowo Soal RUU Perampasan Aset Ini perlu sekali untuk, bagaimana kita di dalam rangka memberantas korupsi sampai ke akar-akarnya
-
BPOM Gandeng Puskesmas, Mitigasi Keracunan Akibat MBG pihaknya bertugas untuk membina para petugas, mulai dari pemantauan guna pencegahan, hingga mitigasi risiko keracunan
-
Bank Dunia: 60,3 Persen Masyarakat Indonesia Merupakan Penduduk Miskin sebanyak 60,3% atau sekitar 171,91 juta penduduk Indonesia dari jumlah penduduk pada 2024 sebesar 285,1 juta jiwa, masuk dalam kategori miskin
-
Kehadiran Prabowo di Peringatan May Day Cermin Keseriusan Pemerintah Perjuangkan Aspirasi Buruh kehadiran Presiden Prabowo mencerminkan keseriusan pemerintah dalam merangkul dan memperjuangkan aspirasi buruh