merdekanews.co
Minggu, 01 April 2018 - 22:44 WIB

Saatnya Guru Ngaji dan Marbot Dapat Honor dari Pemprov DKI

Ira Safitri - merdekanews.co
Ilustrasi

 

Jakarta, MerdekaNews - Bamus Betawi meminta kepada Pemprov DKI Jakarta jangan melupakan para guru ngaji dan marbot. Guru ngaji dan marbot sudah selayaknya mendapatkan honor dari kas daerah.

"Niat Wagub Sandiaga Uno untuk memberikan gaji kepada guru ngaji dan marbot patut didukung karena ini adalah refleksi tanggung jawab pemimpin yg tahu kebutuhan umat di Jakarta," tegas Ketua Bamus Betawi Zainuddin dalam keterangan pers-nya yang dikirim ke redaksi, Minggu (1/4/2018) malam.

Haji Oding, Ketua Umum Bamus Betawi.

Menurutnya, guru ngaji dan marbot adalah orang yang ikhlas dalam mengabdi jadi patut dihargai jasa dan pekerjaannya. "Sudah selayaknya guru ngaji dan marbot mendapatkan perhatian lebih," ungkap Haji Oding sapaan akrab Zainuddin.

Dengan kemampuan APBD di Jakarta kata Haji Oding, pemprov tidak akan sulit untuk memberikan honor kepada pengabdi ummat. "Ini harus diwujudkan dalam APBD 2018. Jangan sampai hanya janji saja," tegas calon Ketua Golkar DKI Jakarta ini.

Senin, 2 April 2018, fraksi-fraksi akan memberikan pandangan umum tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).  "Kami harap guru ngaji dan marbot bisa menjadi perhatian khusus," terang Haji Oding.

Janji Sandi di Istiqlal

Ide Pemprov DKI bakal mulai menggaji Guru ngaji di pemukiman penduduk pada 2018 diungkap Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno saat mengunjungi Masjid Istiqlal, Pasar Baru, Jakarta Pusat, Minggu (22/10/2017).

Sandi mengatakan, kesejahteran Guru ngaji kampung dan marbotmasjid di Jakarta kurang mendapat perhatian.

Padahal jasa mereka sangat kongkret memperkenalkan huruf hijaiyah dan membina akhlaq anak-anak. Sandi menilai kesejahteraan Guru ngaji patut ditingkatkan.

Apalagi Guru ngaji merupakan center of influence, tempat di mana mereka pertama kali, mendapatkan pengajaran agama dan contoh langsung pelaksanaan pelajaran agama itu sendiri.

"Pemprov DKI , akan mengupayakan memberikan honor untuk Guru ngaji dan marbot masjid," kata Sandi.

’’Guru ngaji sejahtera Insya Allah murid-murid atau anak-anak mendapatkan pendidikan yang tuntas dan berkualitas,’’ lanjut Sandi.

Pendidikan yang berkualitas, kata Sandi, bisa membuat anak-anak berprestasi. Honor untuk Guru ngaji merupakan perluasan dari manfaat program Kartu Jakarta Pintar (Plus).

Sandi berjanji akan memasukkan hal tersebut dala. APBD 2018. Karena itu, dia berharap, DPRD DKI bisa mendukung program ini.

"Kompetensi guru, kesejahteraan guru, itu berbanding lurus dengan prestasi siswa,’’ beber Sandi.

Selain guru, menurut Sandi, honor juga akan diberikan kepada marbut masjid hingga penggali kuburan.

Anggaran itu juga akan diupayakan masuk dalam anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) 2018.

Bagaimana mekanismenya, ujar Sandi, nanti akan dibicarakan secara detail dengan politisi di Kebon Sirih, Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD), dan pihak-pihak terkait.

’’Saya berharap, bisa masuk di APBD 2018. Makanya, kami akan kaji terus agar matang saat implemntasi,’’ jelas Sandi. .

Terpisah, Kepala Badan perencanaan pembangunan daerah (Bappeda) DKI Tuty Kusumawati mengakui, program tersebut sedang dibahas secara detail dengan pihak-pihak terkait.

Pemprov DKI masih mempelajari bagaimana mekanisme penyaluran, criteria guru ngaji, marbot masjid, dan penggali kubur.

Hal itu dilakukan agar tidak terjadi persoalan hukum dan tepat sasaran.Guru ngaji dan marbot masjid," kata Sandi.

’’Guru ngaji sejahtera Insya Allah murid-murid atau anak-anak mendapatkan pendidikan yang tuntas dan berkualitas,’’ lanjut Sandi.

Pendidikan yang berkualitas, kata Sandi, bisa membuat anak-anak berprestasi. Honor untuk Guru ngaji merupakan perluasan dari manfaat program Kartu Jakarta Pintar (Plus).

  (Ira Safitri)