merdekanews.co
Jumat, 19 April 2024 - 16:15 WIB

Serangan Balik ke Isfahan Iran Gunakan Drone Bukan Rudal, Israel Masih Menahan Diri?

Jyg - merdekanews.co
Israel telah meluncurkan serangan balasan ke Iran yang ditujukan ke Isfahan. (Foto: istimewa)

Jakarta, MERDEKANEWS -- Sejumlah laporan menyebut, Israel telah meluncurkan serangan balasan ke Iran yang ditujukan ke Isfahan, kota penting yang menjadi markas militer dan tempat fasilitas nuklir Iran.

Serangan itu disebut sebagai aksi balasan atas serangan Iran ke Israel. Adapun Iran menyatakan serangan itu pun merupakan balasan atas gempuran Israel ke kompleks Kedutaan Iran di Damaskus, Suriah, pada 1 April lalu.

Kantor berita Fars melaporkan ledakan itu terjadi di dekat bandara internasional Kota Isfahan. Namun sejauh ini, belum ada penjelasan mengenai kemungkinan penyebabnya.

Pemerintah Iran membantah kabar serangan balik Israel tersebut. Melansir reuters, pejabat pemerintahan Iran menyebut bahwa ledakan yang terjadi di Isfahan terjadi karena aktivitas pertahanan udara Iran.

Namun stasiun televisi pemerintah Iran justru mengabarkan bahwa tiga pesawat tanpa awak (drone) berhasil dijatuhkan di Isfahan. Tiga pesawat tanpa awak itu dijatuhkan setelah pertahanan udara di Isfahan diaktifkan.

Terpisah, Belum ada konfirmasi resmi dari pejabat Israel bahwa serangan tersebut dilakukan otoritas negara Zionis. Meski begitu, dikutip dari The Times of Israel, pejabat Amerika Serikat (AS) dan Israel yang tak disebut namanya mengungkapkan Israel yang melakukan serangan.

Sementara itu di New York Times, tiga sumber Iran mengonfirmasikan bahwa pangkalan udara militer Iran yang jadi sasaran. Seberapa besar kerusakan atas serangan tersebut tak dijelaskan. Serangan balik tersebut diketahui dilakukan dengan drone, bukan dengan rudal atau serangan udara.

Serangan balasan Israel tersebut telah diperkirakan secara luas, mengingat Israel terus menyerukan pembalasan atas aksi Iran pekan lalu.

Perang antara Israel-Iran memang ditakutkan bakal terjadi habis-habisan, sehingga kedua negara diminta untuk menenangkan diri, dan tidak bertindak sembrono.

Meski begitu, ada indikasi Pasukan Pertahanan Israel (DIDF) memoderasi rencana penyerangannya dengan hanya mengirimkan drone bukan rudal ke Iran. Hal itu untuk merespons tekanan internasional terhadap Israel, yang meminta untuk menahan diri.

Beberapa jam sebelum kejadian serangan ke Isfahan, Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir Abdollahian memperingatkan bahwa negaranya akan menanggapi setiap aksi balasan yang dilakukan Israel secara “segera dan pada level maksimum”.

Isfahan diketahui merupakan wilayah yang berada di selatan Teheran.  Provinsi yang berada sekitar 340 km dari Kota Teheran ini selain dikenal dengan wilayah 'indah' dan bersejarah. Kemudian tak kalah penting, Isfahan juga menjadi basis sejumlah instalasi militer.  

Di Isfahan terletak fasilitas nuklir, pangkalan udara, dan industri pertahanan terkait dengan drone Iran dan produksi militer lainnya. Oleh karena itu, serangan Israel terhadap Isfahan seperti memberikan sinyal bahwa mereka akan memberikan ancaman besar buat Iran. 

Fasilitas di Isfahan, yang mulai dibangun pada tahun 1999, mengoperasikan tiga reaktor riset kecil serta memproduksi bahan bakar dan aktivitas lain untuk program nuklir sipil Iran. Situs tersebut pernah terkena ledakan pada November 2011.

Isfahan juga menjadi pangkalan udara bagi jet tempur termasuk, pesawat F-14 buatan Amerika. Pesawat itu terbilang sudah berumur karena dibeli sebelum revolusi Iran.  Daerah ini juga memproduksi senjata-senjata militer yang dipakai buat Garda Revolusi Iran. 

(Jyg)