Jakarta, MerdekaNews - Papah SN menyengat semua pihak. Setelah menyebut nama elit PDI Perjuangan, Puan Maharani dan Pramono Anung, siapa lagi yang bakal diungkap.
Sementara KPK diminta segera mengusut semua pihak yang sudah diungkap Papah SN sapaan Setya Novanto. Peneliti Indonesia Corruption Watch (ICW) Emerson Yuntho mengatakan wajar jika partai Golkar membantah.
Diketahui, ada aliran dana Rp 5 miliar dari keponakan Setya Novanto, Irvanto Hendra Pambudi Cahyo selaku Direktur PT Murakabi Sejahtera untuk Rapimnas Golkar 2012.
"Soal aliran dugaan aliran dana di Rapimnas Partai Golkar, selayaknya SOP, mereka (Golkar) akan bantah. Ini enggak bisa diamini oleh KPK," ucap Emerson dalam sebuah diskusi di Cikini, Jakarta, Sabtu (24/3).
Karena itu, dia meminta KPK wajib menelusuri. Betul atau tidak. "Wajib ditelusuri. Betul apa enggak," jelas Emerson.
Dia juga menegaskan, ini berlaku dengan penyebutan sejumlah nama yang dikatakan oleh Setya Novanto. Sehingga jelas, apa yang disampaikannya kebenaran atau hanya berbohong.
"Menarik. Ini kengerian tapi enggak tahu apa itu kengibulan. Itu yang perlu ditelusuri KPK. Kan dalam korupsi enggak dikenal oposisi atau pendukung. Kan rata dibagikan," tandas Emerson. (Sam Hamdan)
-
Dua Ormas Partai Beringin Deklarasikan Dukungan untuk Airlangga Hartarto meminta kesediaan dan sekaligus mendukung Airlangga Hartarto untuk maju kembali dan melanjutkan kepemimpinan sebagai Ketua Umum DPP Partai Golkar
-
Stagnasi skor IPK Indonesia, KPK: Ada Sistem yang Tidak Berjalan Baik, Butuh Perubahan Masif dan Signifikan Stagnasi skor IPK Indonesia, ucap Pahala, menggambarkan ada sistem yang tidak berjalan dengan baik, sehingga dibutuhkan perubahan masif dan signifikan.
-
Skor IPK 2023 Stagnan, ICW: Omong Kosong Pemberantasan Korupsi, Malah Kian Mengkhawatirkan bukti bahwa upaya pemberantasan korupsi yang dilakukan pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) hanya omong kosong
-
Soal Temuan PPATK: Airlangga Tepis Golkar Terima Dana dari Luar Negeri Selama Masa Pemilu 2024 Tidak menerima satu sen dari luar negeri untuk Partai Golkar
-
Bergejolak! PBNU Tepis Ada Aroma Politik di Balik Pencopotan KH Marzuki Mustamar PBNU juga tidak pernah memaksakan kehendak politik apapun kepada para pengurus dan kadernya