Jakarta, MERDEKANEWS -- Afrika Selatan melayangkan gugatan kejahatan genosida yang dilakukan Israel terhadap warga Gaza ke International Court of Justice (ICJ) atas dugaan genosida pada Desember 2023.
Afsel menggugat Israel telah melanggar Konvensi Genosida 1948 lantaran membunuh lebih dari 23 ribu warga Palestina di Gaza. Jumlah itu setara dengan satu persen dari total 2,3 juta warga Gaza sebelum agresi.
Afrika Selatan menggunakan konvensi itu sebagai dasar gugatan karena negaranya dan Israel adalah pihak peratifikasi konvensi. Karenanya, kedua negara harus patuh terhadap aturan yang tertera dalam Konvensi Genosida.
ICJ pun menggelar sidang perdana pada Kamis (11/01) dan Jumat (12/01) dengan agenda dengar pendapat mengenai tuduhan Afsel terhadap kejahatan genosida Israel.
Merespons langkah Afsel, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu mengatakan, apa yang dilakukan negeri asal Nelson Mandela itu sebagai hal yang kurang ajar. "Betapa kurang ajar. Dunia sedang terbalik," kata Netanyahu mengumpat dalam sebuah konferensi pers, Kamis.
Netanyahu justru mengklaim bahwa "dunia sedang terbalik" karena Israel dituding melakukan genosida. Dia membantah tuduhan itu dengan menyebut Israel saat ini justru tengah memerangi genosida.
Netanyahu lantas menyindir Afrika Selatan, karena bertingkah bak pahlawan padahal buang muka dengan kondisi di negaranya sendiri.
"Kemunafikan Afrika Selatan menjerit setinggi langit. Di manakah Afrika Selatan ketika jutaan orang dibunuh dan diusir dari rumah mereka di Suriah dan Yaman, oleh siapa? Oleh mitra Hamas. Dunia sedang terbalik. Di mana Anda?" kata Netanyahu.
Pada Sabtu (13/01), Netanyahu kembali menegaskan bahwa negaranya tak akan pernah berhenti menyerang Gaza sampai mencapai kemenangan. Netanyahu bahkan sesumbar bahwa ICJ sekali pun tak akan mampu menghentikan operasi militer Israel.
"Tidak ada yang akan menghentikan kami. Entah itu Den Haag, Poros Kejahatan, atau yang lainnya," kata Netanyahu dalam konferensi pers, Sabtu (13/01).
-
Konflik Iran-Israel, Harga Material IKN Berpotensi Naik Kita sedang mengamati situasinya. Kalau sampai saat ini insya Allah kontrak kita aman, kontrak kita kan memang jelas, MYC (Multi Years Contract), kalau nanti ada kebijakan eskalasi ya kita ikuti kalau memang terjadi
-
Konflik Iran-Israel, Menteri Arifin Pastikan Harga BBM dan LPG Tidak Naik Harga BBM, Liquefied Petroleum Gas (LPG), hingga listrik bakal tetap ditahan hingga bulan Juni 2024 mendatang. Pemerintah akan mamaksimalkan stok yang ada untuk menahan harga BBM
-
Kemendag Klaim Distribusi Barang Impor Lancar Meski Konflik Iran-Israel Semakin Memanas Kementerian Perdagangan (Kemendag) mengklaim distribusi barang-barang impor masih masuk dalam kategori lancar meski konflik antara Iran dan Israel di Timur Tengah semakin memanas
-
Imbas Perang Iran dan Israel, Nilai Tukar Rupiah Nyungsep di Rp16.260 per Dolar AS Perang Iran dan Israel berimbas pada nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS)
-
Serangan Balik ke Isfahan Iran Gunakan Drone Bukan Rudal, Israel Masih Menahan Diri? Serangan balik tersebut diketahui dilakukan dengan drone, bukan dengan rudal atau serangan udara