Jakarta, MERDEKANEWS -- Presiden RI Joko Widodo telah mengamanatkan percepatan dalam pemanfaatan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB), hal tersebut telah dituangkan dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (Battery Electric Vehicle) untuk Transportasi Jalan. Dengan menggunakan kendaraan listrik, adalah bagian dari upaya yang dilakukan dalam mengurangi emisi gas rumah kaca dan mengejar target Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060.
Untuk mempercepat program KBLBB tersebut, salah satu yang dilakukan pemerintah adalah dengan menarik investor luar untuk menanamkan modalnya dalam membangun ekosistem kendaraan listrik di Indonesia. Hal tersebut dibuktikan dengan kerja sama yang dijalin oleh PT. Aneka Tambang Tbk bersama dengan Hongkong CBL Limited terkait proyek ekosistem baterai Electric Vehicle (EV).
"Selamat kepada Antam, CBL, dan IBC atas kerja sama investasi dalam supply chain ekosistem baterai lithium di Indonesia. Ini menjadi yang pertama di dunia, mencakup tahapan dari tambang nikel hingga giga factory baterai cell dan pack, serta daur ulang. Hal ini menjawab pertanyaan mengenai hilirisasi, di mana masih banyak yang dapat dilakukan di sini," ujar Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan yang dilakukan secara daring pada acara Penandatanganan Divestasi Proyek Ekosistem Baterai EV yang dilakukan di Kantor Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Jakarta, Kamis (28/12).
Luhut menekankan pentingnya efisiensi dan kecepatan pengerjaan proyek mengingat persaingan global yang semakin ketat. Dia juga menyatakan bahwa eksekusi proyek harus tetap mematuhi standar lingkungan dan ketenagakerjaan yang tinggi.
"Kita harus transparan dengan digitalisasi, dan eksekusi proyek ini harus menjadi contoh standar untuk proyek serupa di masa depan," tambahnya.
Senada dengan hal tersebut, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia yang hadir dalam acara yang sama menyampaikan bahwa dalam implementasi proyek ini harus memperhatikan lingkungan secara detil dan memitigasi hal-hal yang akan memberikan dampak merugikan bagi semua pihak.
Lebih lanjut ia menyebutkan bahwa investasi ini bukan investasi yang 'ecek-ecek', karena nilainya cukup besar. "Investasi ini bukan untuk membangun stainless steel, tetapi ekosistem dari baterai mobil, dan ini investasinya di angka Rp80-90 triliun. ini bukan investasi kacang goreng," jelas Bahlil.
Sebagai informasi, acara penandatanganan ini dihadiri oleh berbagai pihak, diantaranya adalah Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Dadan Kusdiana, Direktur Utama ANTAM Nico Kanter, Direktur Pengembangan Usaha ANTAM I Dewa Wirantaya, CEO of Ningbo CBL Tang Honghui, Chairman of CBL Li Changdong, Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan Kemenko Marves Septian Hario Seto, dan pihak terkait lainnya. (Viozzy)
-
Kemenhub - Korlantas Polri Bakal Evaluasi Kelayakan Bus Pariwisata di 6 Provinsi Kami sudah sepakat bersama Korlantas Polri, Dinas Perhubungan, dan Organda untuk melakukan pendataan dan evaluasi. Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) yang memiliki anggota hingga tingkat provinsi juga memberikan dukungan
-
Bertemu Duta Besar Korsel, Menko Airlangga Bahas Penguatan Kerja Sama Ekonomi hingga Investasi Menko Airlangga juga direncanakan akan melakukan pertemuan dengan beberapa pengusaha Korea Selatan guna membahas peluang kerja sama di bidang otomotif, elektronik, semikonduktor, dan pengembangan bahan bakar hydrogen di Indonesia
-
Bicara Soal Summer Sonic dan Tomorrow land, Erick Thohir Targetkan Pelabuhan Benoa Jadi Wadah Event International Sebagai negara kepulauan, sudah sepantasnya kita bisa menjadi icon maritim kelas dunia yang mengintegrasikan pariwisata dan entertainment
-
Menko Airlangga Jalin Kerja Sama Global Dorong Ekonomi Nasional Lebih Transformatif Purchasing Managers’ Index (PMI) Manufaktur sebagai salah satu leading indicator dalam perekonomian juga masih konsisten berada pada level yang ekspansif di angka 52,9 poin
-
RUPS Tahunan, ANTAM Bagikan Dividen 100 persen dari Laba Bersih 2023 ANTAM konsisten mendorong strategi pengendalian biaya, serta optimalisasi kinerja produksi dan penjualan produk dari komoditas utama berbasis nikel, emas dan bauksit di tengah tantangan global yang mempengaruhi fluktuasi harga komoditas