Jakarta, MERDEKANEWS -- Presiden Joko Widodo transmisi Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin untuk terus mengikuti dan mengamati perkembangan peningkatan Covid-19.
Hal itu karena munculnya laporan kenaikan kasus di beberapa daerah. “Iya saya sudah perintahkan kepada Menteri Kesehatan untuk diikuti dan diamati betul secara detail perkembangannya seperti apa,” kata Jokowi usai meninjau proyek MRT Jakarta Fase 2A Stasiun Monas, Jakarta Pusat, Jumat (15/12).
Menurut Jokowi, Menkes menyampaikan kondisi Covid-19 di Indonesia masih baik saat ini. “Ya sampai sekarang Menteri Kesehatan menyampaikan masih dalam kondisi baik,” ujarnya.
Jokowi juga mengatakan pemerintah belum memutuskan untuk mengimbau masyarakat menggunakan masker, berkaitan dengan perkembangan Covid-19 di tengah libur Natal dan tahun baru. “Belum sampai ke sana,” kata dia.
Sebelumnya Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengungkapkan, Indonesia sedang mengalami peningkatan kasus Covid-19 yang didominasi oleh subvarian EG.5.
Untuk itu, Kemenkes menyatakan perlunya adanya upaya pencegahan penularan yang dilakukan secara serentak oleh seluruh elemen masyarakat.
“Subvarian EG.5 merupakan turunan dari varian omikron dan masuk dalam kategori varian of interest (VOI) atau varian yang memiliki mutasi genetik yang diprediksi dapat mempengaruhi karakteristik klinis virus,” jelas Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi lewat keterangannya, Kamis (14/12).
Nadia mengatakan, subvarian EG.5 memiliki karakteristik yang dapat menyebabkan peningkatan kasus dan menghindari sistem kekebalan.
Hal itu dapat membuat subvarian EG.5 lebih mudah menginfeksi meskipun tanpa perubahan tingkat keparahan.
“Namun, adanya mobilisasi masyarakat saat libur Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 dapat berpotensi terhadap timbulnya kasus Covid-19,” kata Nadia.
Menurut Nadia, situasi Covid-19 di Indonesia menunjukkan adanya peningkatan tren kasus sejak pekan ke-41 atau periode 8-14 Oktober 2023. Kendati demikian, peningkatan tren kasus tidak diikuti dengan peningkatan rawat inap dan kematian.
Menyikapi hal tersebut, Kemenkes telah mengeluarkan Surat Edaran (SE) tentang Peningkatan Kewaspadaan terhadap Lonjakan Kasus Covid-19.
SE tersebut ditujukan kepada kepala dinas kesehatan provinsi dan kabupaten/kota, kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP), kepala Laboratorium Kesehatan Masyarakat, direktur rumah sakit, kepala Puskesmas dan fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP) di seluruh Indonesia.
Surat edaran ini dimaksudkan untuk meningkatkan kewaspadaan bagi pemerintah daerah, fasilitas pelayanan kesehatan, laboratorium kesehatan, Kantor Kesehatan Pelabuhan, dan para pemangku kepentingan terkait peningkatan kewaspadaan terkait terjadinya kasus Covid-19 di Indonesia, ujar Nadia.
-
Jokowi Resmikan Peluncuran Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis RSP-PU Saat ini Indonesia hanya mampu menghasilkan 2.700 dokter spesialis, sedangkan kebutuhan saat ini 29 ribu dokter spesialis
-
Jokowi: Pabrik Baterai Listrik Pertama Dalam Negeri akan Beroperasi Juni 2024 Pabrik itu juga disebut akan menjadi yang pertama di Asia Tenggara dengan kapasitas 10 GW, dan akan segera diresmikan pada bulan ini
-
Telan Anggaran Rp1,4 Triliun, Jokowi Resmikan Bendungan Tiu Suntuk NTB Kapasitasnya 60,8 juta meter kubik, akan menampung air sebanyak itu, besar sekali, dan manfaatnya untuk irigasi 1.900 hektare, untuk air baku 680 liter per detik, dan juga bisa mereduksi adanya banjir di sekitar Sumbawa Barat
-
Bertemu PM Singapura, Presiden Jokowi Bahas Politik Pertahanan hingga Investasi IKN Presiden Jokowi dan PM Lee Hsien Loong membahas berbagai kerja sama baik di bidang politik pertahanan hingga investasi di Ibu Kota Nusantara (IKN)
-
Gus Men Minta Haji 2024 Jadi yang Terbaik Sepanjang Kepemimpinan Jokowi Penyelengaraan haji tahun ini harus menjadi yang terbaik sepanjang kepemimpinan Presiden Joko Widodo. Saya tidak ingin ada lagi hambatan-hambatan. Jika ada hambatan segera lakukan mitigasi dari sekarang