
Roma, MerdekaNews - Ahmed al Tayeb, imam besar Masjid Al-Azhar di Mesir, salah satu institusi agama terkemuka dunia muslim, bertemu dengan Paus Fransiskus pada Selasa (8/11/20170 dan menjanjikan kerja sama lebih besar untuk memerangi terorisme.
Paus, pemimpin spiritual hampir 1,3 miliar umat Katolik dunia, pada April menjadi paus pertama yang mengunjungi markas besar institusi Tayeb.
Imam besar itu setelah pertemuan mengatakan bahwa Islam menghadapi "perang melawan dirinya sendiri" dan menggarisbawahi bahwa muslim juga menjadi korban terorisme.
"Ini adalah kanker yang telah menyebar ke berbagai bagian dunia" dan Al-Azhar - lembaga tertinggi Islam di Mesir - "menawarkan sumber daya dan kontribusi lebih besar untuk kolaborasi permanen yang bertujuan menemukan solusi mengatasi terorisme," katanya dalam sebuah pertemuan yang diselenggarakan oleh Sant'Egidio, komunitas Kristen yang secara resmi diakui oleh Vatikan.
Tayeb mengatakan bahwa dalam pertemuan dengan Paus, "Kami membahas beberapa isu yang menyengsarakan dunia dan kami berusaha untuk...bersama-sama menemukan jalan guna mengurangi penderitaan mereka yang miskin dan tidak beruntung".
Ia mengatakan bahwa Paus "memiliki hati yang penuh dengan cinta dan keinginan agar kemanusiaan mandapat manfaat dari pertukaran antar budaya."
"Saya ingin menyatakan keyakinan saya mengenai pentingnya dialog antar-agama, antara orang bijak, atau kita berisiko kembali ke periode kekerasan dan kegelapan," katanya sebagaimana dikutip kantor berita AFP.
"Abad terakhir menyaksikan dua perang dunia yang menewaskan lebih dari 70 juta orang dan mereka yang mengikutinya menunjukkan betapa absurdnya mereka, dan tidak boleh ada setetes darah pun yang menetes." (Lintang Anindita)
-
Bangkai Paus 29 Meter Berpotensi Bawa Parasit, Warga Dihimbau Jaga Jarak Bangkai paus biru yang ditemukan terdampar di Pantai Nunhila, Kecamatan Alak, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur akan dikubur hari ini.
-
Dikabulkan Hakim, Dana Ganti Rugi Korban Terorisme Cair -Bantuan korban terorisme bom Thamrin cair. Mereka mendapatkan ganti rugi sebesar Rp1,6 miliar. Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) memberikan ganti rugi kepada korban peristiwa terorisme bom Thamrin, Kampung Melayu, dan di Mapolda Sumatera Utara.
-
Kader Prabowo Minta Presiden Evaluasi Kinerja BIN & Polri Presiden Joko Widodo diminta mengevaluasi pimpinan Polri dan Badan Intelijen Negara ( BIN).
-
Rini Buru Anak Buahnya Yang Diduga Jadi Bohir Terorisme Karyawan BUMN yang diduga jadi donator kegiatan terorisme terus diselidiki. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno akan memberikan sanksi tegas jika terbukti anak buahnya menjadi donator terorisme.
-
Pengamat IPI : DPR tak Sahkan RUU Terorisme, Presiden harus Keluarkan Perppu Sejauh ini penerapan Undang-undang Antiterorisme No. 15 Tahun 2013 masih sangat lemah dan begitu mendesak untuk dilakukan revisi. Pasalnya, sejauh ini Undang-undang Antiterorisme ini tak bertaji dan masih tumpul.