merdekanews.co
Selasa, 06 Maret 2018 - 13:09 WIB

Bahaya Erupsi Gunung Api

Tahun Politik Dibarengi Bencana, 54 Tewas Akibat Longsor dan Gempa

Sam Hamdan - merdekanews.co
Longsor di Puncak, Jawa Barat.

Jakarta, MERDEKANEWS - Tahun politik dibarengi dengan bencana. Tanah longsor dan gempa mendominasi di 2018.

Sejak Januari-Februari jumlah korban jiwa sudah mencapai 54 orang. Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat ada 434 gempa bumi yang melanda Indonesia sepanjang Januari hingga Februari 2018.

Besaran gempa yang terjadi pun beragam, mulai dari 4 hingga 7 skala richter (SR). Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM Rudy Suhendar merinci, sebanyak 381 gempa bumi terjadi di antaranya di wilayah barat sebanyak 105 kali.

Dan 276 di wilayah timur dengan magnitudo gempa bumi 4-4,9 SR. Kemudian, 48 gempa bumi di antaranya terjadi di wilayah barat 11 kali dan 37 kali di wilayah timur dengan besaran 5-5,9 SR.

Selanjutnya, 4 kejadian dengan rincian di wilayah barat sebanyak satu kali di wilayah barat dan tiga kali di wilayah timur dengan besaran 6-6,9 SR. Kemudian, satu kejadian di wilayah timur Indonesia sebesar 7 SR dan sebanyak tiga gempa bumi merusak tiga daerah, antara lain Lebak banten, Pidie, dan Boven Digoel.

"Kami laporkan bahwa gempa bumi ini telah terjadi di dalam Januari-Februari ada 434 kejadian," kata Rudy di Kementerian ESDM, Jakarta Pusat, Selasa (6/3/2018).

Selain itu, sepanjang Januari-Februari 2018 juga tercatat ada 69 aktivitas gunung api di Indonesia. Dari jumlah tersebut, empat di antaranya mengalami erupsi, antara lain Gunung Sinabung di Sumatera Utara sebanyak 126 kali, Gunung Agung di bali 15 kali, Gunung Dukono di Maluku Utara 144 kali, dan Gunung Ibu di Maluku Utara 2.629 kali.

"Aktivitas gunung api dalam dua bulan membuat 56.207 jiwa mengungsi," tutur Rudy.
Pada dua bulan pertama 2018 juga tercatat ada 252 gerakan tanah. Dari jumlah tersebut, 84 di antaranya merupakan tanah longsor di 25 kabupaten/kota.

Bencana alam ini membuat 555 rumah/bangunan rusak, 54 jiwa meninggal dunia, dan 4.512 jiwa mengungsi. (Sam Hamdan)