merdekanews.co
Minggu, 08 September 2024 - 01:15 WIB

Gerak Cepat BNPB, Pastikan Kerusakan Akibat Gempa Bali Sudah Ditangani

Cw 1/ant - merdekanews.co
BNPB sebut kerusakan akibat gempa di Bali sudah ditangani dengan cepat. (Foto: istimewa)

Jakarta, MERDEKANEWS -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memastikan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat guncangan gempa bumi di Gianyar, Bali sudah ditangani dengan cepat oleh pemerintah daerah setempat.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam laporannya di Jakarta, Sabtu, mengatakan bahwa getaran gempa berskala intensitas IV-III MMI itu mengakibatkan kerusakan pada satu fasilitas pendidikan, satu fasilitas kesehatan, dan dua unit rumah warga di Desa Sidan, Kecamatan Gianyar.

Tim reaksi cepat BPBD Gianyar mengonfirmasi mereka beserta personel TNI/Polri sudah berada dilokasi kejadian dan memastikan kondisi masyarakat tetap aman di bawah asesmen dari BNPB dan pemerintah provinsi.

"Ada sebanyak dua keluarga warga Gianyar yang menjadi korban terdampak getaran gempa bumi itu dan kini sudah dalam penanganan petugas," kata dia.

Ia mengungkapkan kondisi sudah terkendali yang sampai saat ini belum ada laporan korban jiwa. Masyarakat secara umum sudah tidak menunjukkan kepanikan yang berlebihan.

BNPB memastikan seluruh personel gabungan di Gianyar akan terus bersiaga untuk menjamin keselamatan dan semua kebutuhan masyarakat terpenuhi bila terjadi bencana susulan.

Sebelumnya, gempa bumi berkekuatan 4,9 magnitudo dilaporkan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengguncang Gianyar, Bali pada pukul 10.51 WIB yang selanjutnya diikuti oleh lima kali gempa susulan kecil sampai dengan pukul 13.55 WIB.

Hasil analisa mendapati episenter gempa berlokasi di darat pada jarak dua kilometer timur laut Gianyar dengan kedalaman 10 kilometer.

Gempa bumi tersebut adalah gempa dangkal akibat aktivitas sesar aktif di darat Bali. Adapun berdasarkan hasil analisis BMKG menunjukkan bahwa gempa bumi itu memiliki mekanisme pergerakan turun (normal fault) dan tidak berpotensi menimbulkan tsunami.

(Cw 1/ant)