merdekanews.co
Minggu, 04 Maret 2018 - 06:10 WIB

Cuci Gudang Ala Panglima TNI Yang Copot 35 Pati Era Jenderal Gatot

Ira Safitri - merdekanews.co
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Jenderal Gatot Nurmantyo.

Jakarta, MERDEKANEWS - Struktur pimpinan TNI berubah. Inilah cuci gudang Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto yang melakukan mutasi sejumlah jabatan strategis yang diduduki perwira tinggi (Pati) TNI.

Aksi cuci gudang Panglima TNI ini menimbulkan dugaan di kalangan TNI. Beredar kabar kalau Pati di era Jenderal Gatot Nurmantyo sedang dibersihkan secara perlahan.

Dalam Surat Keputusan (SK) Panglima TNI tertanggal 2 Maret 2018, disebutkan ada 35 perwira yang dimutasi atau mendapatkan promosi jabatan.

"Benar ada mutasi jabatan Pati TNI," kata Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayor Jenderal TNI M Sabrar Fadhilah, seperti dikutip Antara, Sabtu (3/3/2018).

Para Pati TNI yang dimutasi di antaranya Komandan Jenderal (Danjen) Kopassus Mayjen TNI Madsuni dimutasi menjadi Panglima Daerah Militer XIII/Merdeka. Posisinya akan diisi Mayjen Eko Margiyono, yang sebelumnya menjabat Gubernur Akmil.

Sedangkan Pangdam Jaya Mayjen TNI Jaswandi dimutasi menjadi Pati Mabes TNI AD. Posisinya akan diisi oleh Mayjen Joni Supriyanto, yang sebelumnya menjabat Waka Bais TNI.

Inspektur Jenderal TNI Letjen TNI Dodik Widjanarko dimutasi menjadi Staf Khusus Panglima TNI. Ia digantikan oleh Mayjen Muhamad Herindra, yang sebelumnya menjabat sebagai Pa Sahli Tk. III Bidang Hubint Panglima TNI.

Sementara posisi Wakil KSAU yang sempat kosong selama sebulan akan ditempati oleh Marsda TNI Wieko Syofyan.

Kapuspen TNI mengatakan, pemutasian jabatan Pati TNI dalam rangka penyegaran organisasi.

"Tidak ada hubungannya dengan persiapan Pemilu 2019," kata dia.

Sebelumnya Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto telah menganulir rotasi terhadap 16 perwira tinggi TNI.

Hadi membantah kalau pihaknya telah melakukan aksi bersih-bersih. Dia beralasan ada dua dasar untuk penilaian sumber daya manusia adalah profesionalitas dan merit system.

Ketiga, lanjut Hadi, petunjuk administrasi terkait pembinaan karier prajurit TNI sudah baku. Semuanya berdasarkan profesionalitas merit system yang selalu dilakukan di tubuh TNI.

"Tidak ada istilah di dalam pembinaan karier adalah like and dislike," kata Hadi kepada wartawan, beberapa waktu lalu.

Surat yang diterbitkan Gatot bernomor Kep/982/XII/2017 tanggal 4 Desember dianulir lewat penerbitan surat keputusan baru dari Panglima Hadi bernomor Kep/928.a/XII/2017 tanggal 19 Desember.

Dalam surat keputusan yang diteken di akhir masa jabatannya sebagai panglima TNI, Gatot Nurmantyo memutasi 85 perwira tinggi TNI.

Namun, melalui surat keputusan baru ini, rotasi terhadap 16 perwira tinggi TNI yang sebelumnya dilakukan Gatot dinyatakan tidak ada.

  (Ira Safitri)