Jakarta, MERDEKANEWS - Inflasi di ibukota terkerek. Hal ini disebabkan karena adanya kenaikan cabai dan bawang merah serta beras.
Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) DKI Jakarta melaporkan inflasi indeks harga konsumen (IHK) DKI Jakarta pada Februari 2018 sebesar 0,37 persen secara bulanan (mtm). Angka ini lebih tinggi dibandingkan inflasi nasional yang tercatat sebesar 0,17 persen (mtm).
Inilah saatnya Anies Baswedan segera merombak pejabat. Kabarnya, Anies bakal melakukan perombakan pada bulan April 2018. Diketahui, saat ini pejabat di Pemprov DKI masih dihuni oleh orang-orang Ahok.
Deputi Direktur Kantor Perwakilan BI DKI Jakarta Fadjar Majardi menjelaskan, inflasi disebabkan kenaikan harga pangan seperti beras, cabai merah, dan bawang merah.
Harga beras masih naik 2,07 persen (mtm) walau tidak setinggi bulan sebelumnya, akibat masih minimnya pasokan beras ke Ibu Kota.
Adapun kenaikan harga cabai merah sebesar 8,98 persen (mtm) dan bawang merah 4,76 persen (mtm) diakibatkan berkurangnya pasokan seiring hujan berkepanjangan di daerah sentra.
"Harga bawang putih pun meningkat hingga 7,22 persen (mtm) akibat tidak dibukanya keran impor sejak awal tahun 2018," kata Fadjar dalam pernyataan resmi, Jumat (2/3/2018).
Makanan Jadi dan Rokok Dorong Laju Inflasi Februari 2018 Sebaliknya, harga bahan pangan lainnya mengalami penurunan seiring pasokan yang stabil di Ibu Kota.
Beberapa di antaranya adalah daging ayam ras, daging sapi dan telur ayam ras, yang masing-masing menurun sebesar 1,08 persen (mtm), 1,87 persen (mtm),mdan 4,21 persen (mtm).
Beberapa komponen harga yang diatur pemerintah (administered prices) juga tercatat naik, seperti harga BBM nonsubsidi dan rokok. Harga bensin naik sebesar 0,74 persen (mtm) seiring kenaikan harga Pertalite, Pertamax dan Pertamina Dex akibat harga minyak internasional yang terus meningkat.
Harga rokok pun naik seiring penyesuaian cukai, yang berakibat naiknya harga rokok dengan rata-rata sebesar 0,27 persen (mtm).
"Inflasi inti pada Februari 2018 juga relatif terkendali dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Hal ini didukung oleh tekanan permintaan masyarakat yang masih terbatas," jelas Fadjar.
(Ira Safitri)
-
Sah Jadi Presiden, Prabowo: Mas Anies Senyuman Anda Berat Sekali Kita semua lelah, dan mungkin ada di antara kita yang tidak puas dan kecewa. Mas Anies, Mas Muhaimin, saya pernah berada di posisi anda. Saya tahu senyuman anda berat sekali itu
-
Jokowi Minta Semua Bersatu Usai Putusan MK: Dukung Proses Transisi Pemerintahan Baru Pemerintah mendukung proses transisi dari pemerintahan sekarang ke nanti pemerintahan baru
-
Presiden Jokowi Soal Putusan MK: yang Paling Penting Tuduhan Politisasi Bansos Tidak Terbukti kemudian politisasi bansos, kemudian mobilisasi aparat, ketidaknetralan kepala daerah, telah dinyatakan tidak terbukti. Ini yang penting bagi pemerintah
-
Jangan Pasang Ekspektasi Terlalu Tinggi, MK Diyakini Tidak Berani Diskualifikasi Gibran MK tidak akan berani mengabulkan permohonan kubu Anies dan Ganjar yang meminta diskualifikasi Gibran Rakabuming Raka
-
AHY: Allah SWT Berikan Jalan yang Terbaik Bagi Demokrat, Kalau Masih di Koalisi Lama Bisa Hancur Lebur coba kita masih di tempat yang lama, hancur lebur