merdekanews.co
Senin, 26 Februari 2018 - 23:19 WIB

Di Pengadilan Tipikor, Novanto Kasih Saran ke Airlangga Soal Cawapres

Sam Hamdan - merdekanews.co
Setya Novanto dan Airlangga di acara Golkar.

Jakarta, MERDEKANEWS - Walau hidup di dalam bui, Setya Novanto ternyata mengamati dinamika tahun politik. Bahkan, dia juga memantau popularitas Airlangga Hartarto yang didorong-dorong menjadi cawapres-nya Jokowi.

Papah SN sapaan akrab mantan Ketua Umum Partai Golkar menilai saat ini belum ada kader partainya yang pantas menjadi calon wakil presiden (cawapres) untuk mendampingi Joko Widodo (Jokowi) di Pemilu 2019.

Terdakwa perkara korupsi e-KTP itu justru menyarankan partainya yang kini dipimpin Airlangga Hartarto untuk menyodorkan mantan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo sebagai cawapres pendamping Jokowi.

"Kalau saya melihat, belum ada (kader Golkar, red) yang betul-betul pas. Tapi ya semuanya terserah Pak Airlangga memilih yang tepat yang mungkin melalui proses secara internal perlu dipertimbangkan secara matang-matang untuk ke depan untuk siapa wapresnya," kata Novanto di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor), Jakarta Pusat, Senin (26/2/2018).

Mantan ketua DPR itu menambahkan, Airlangga sebaiknya berkonsultasi secara intensif dengan Jokowi untuk menentukan cawapres dari partai berlogo pohon beringin. Sebab, keputusan akhir soal cawapres ada di tangan Jokowi.

"Kapan beliau (Jokowi) akan memilih yang tepat, tentu semuanya kami percayakan pada beliau, karena beliau yang akan menjalankan ke depan," jelas Novanto.

Politikus yang pernah terjerat kasus Papa Minta Saham itu pun mengharapkan Golkar mengusung Gator Nurmantyo sebagai cawapres bagi Jokowi. Alasannya, Gatot merupakan tokoh militer yang baik.

Selain itu, duet Jokowi dengan Gatot juga akan merepresentasikan perpaduan sipil dan militer. "Kerja sama yang baik antara sipil dan militer, Pak Gatot juga bersih (dari kasus korupsi, red),” pungkas Novanto.

Sementara Ketua DPP Partai Golkar TB Ace Hasan Syadzily, salah satu nama yang mulai digadang-gadang Airlangga Hartarto.

Ketua umum Golkar yang juga menteri perindustrian itu bisa menggantikan posisi Jusuf Kalla yang tak akan maju lagi sebagai cawapres. Menurut Ace, saat ini Airlangga merupakan kader terbaik partai berlambang beringin hitam itu.

“Karena kan Pak Airlangga sebagai ketua umum dan simbol partai tentu kan harus kami tempatkan sebagai kader terbaik," kata dia Ace di kantor DPP Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Senin (26/2/2018).

Selain menyiapkan Airlangga sebagai baka cawapres pendamping Jokowi, Golkar juga terus berbenah untuk menggenjot elektabilitas. Menurut Ace, Golkar memanfatkan citra positif karena kuat dari sistem kepartaian dan tidak bergantung figur seperti partai lain.

"Partai Golkar sebagai partai sistem tentu ingin mendorong bahwa partai ini besar dulu. Soal calon wakil presiden ya kami serahkan saja ke Pak Jokowi," tandas dia. (Sam Hamdan)