merdekanews.co
Senin, 31 Juli 2023 - 16:55 WIB

Presiden Jokowi Bawa Kabar Baik, Sodetan Ciliwung Kurangi Permasalahan Banjir Jakarta Hingga 62 Persen

Jyg - merdekanews.co
Presiden Jokowi usai meresmikan Sodetan Ciliwung. (Foto: Humas PUPR)

Jakarta, MERDEKANEWS -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, penanganan banjir di Jakarta harus dilakukan dari hulu sampai hilir, tidak bisa hanya di hilir saja. Hal itu dikatakan Presiden saat meresmikan Sodetan Ciliwung di Jakarta Timur, Senin (31/07).

"Tahun lalu sudah selesai kita bangun Bendungan Ciawi dan Bendungan Sukamahi di Bogor. Kemudian hari ini telah selesai dikerjakan Sodetan Ciliwung," kata Jokowi.

Menurutnya, pembangunan sodetan ini dapat mengatasi banjir di enam kelurahan. Namun penanganan banjir di Jakarta masih belum belum cukup karena masih ada sungai-sungai lainya yang juga perlu ditangani selain Sungai Ciliwung, seperti Sungai Krukut, Pesanggrahan, dan Mookervart.

"Dengan selesainya Sodetan Ciliwung ditambah adanya Bendungan Ciawi dan Sukamahi, normalisasi Sungai Ciliwung, dan Kanal Banjir Timur bisa menyelesaikan sekiranya 62% permasalahan banjir di Jakarta. Masih ada 38% lagi yang harus dikerjakan bersama-sama oleh Kementerian PUPR dan Pemprov DKI," papar Presiden.

Jokowi didampingi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Menteri ATR/BPN Hadi Tjahjanto, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, dan Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono saat meresmikan Sodetan Ciliwung.

Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menyampaikan ucapan terima kasih khususnya kepada Presiden Jokowi yang telah menginisiasi pembangunan Sodetan Ciliwung pada tahun 2012 dan kepada Kementerian PUPR yang telah membangun sodetan ini hingga selesai.

"Atas nama masyarakat dan Pemerintah DKI, kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Presiden, Menteri PUPR dan Menteri ATR atas pembangunan sodetan ini yang bermanfaat bagi DKI Jakarta," ujarnya.

Pembangunan Sodetan Ciliwung berupa terowongan sepanjang 1.268 meter dengan 2 jalur pipa masing-masing berdiameter 3,5 meter, berfungsi mengalirkan 60 m3/detik debit banjir dari Sungai Ciliwung menuju Kanal Banjir Timur (KBT) dan Kali Cipinang.

Pekerjaan dilaksanakan oleh kontraktor PT Wijaya Karya (WIKA)- PT Jaya Konstruksi (KSO) dengan anggaran sekitar Rp1,2 triliun. Proyek Sodetan Ciliwung mulai dikerjakan pada 2013. Pada tahun 2015, pembangunan sodetan Sungai Ciliwung telah tuntas sepanjang 650 meter. Kemudian dilanjutkan pada 2015-2017 dengan pembangunan permanen outlet dan perkuatan tebing Kali Cipinang.

Setelah sempat terhenti, Kementerian PUPR melanjutkan pekerjaan sodetan Sungai Ciliwung ke Kanal Banjir Timur pada tahun 2021 sepanjang 580 meter meliputi pembangunan terowongan ganda, bangunan permanen inlet dan outlet sodetan serta lanjutan normalisasi Sungai Ciliwung dan Sungai Cipinang.

Menteri Basuki menjelaskan, Sodetan Ciliwung dapat mengalirkan debit Sungai Ciliwung sebesar 60 m3/detik ke Kanal Banjir Timur. Sehingga sodetan ini dapat mengurangi area terdampak banjir seluas 107 ha. Nanti dengan pompa air Sentiong dan normalisasi Ciliwung, maka risiko kawasan yang tergenang banjir bisa lebih  berkurang lagi.

"Normalisasi Ciliwung sudah dikerjakan 16 km dari total 33 km, sisanya sudah diprogramkan mulai 2023 dan bisa diselesaikan seiring dengan program pembebasan lahannya. Pompa Air Sentiong di bagian hilir berkapasitas 50 m3/detik, perkiraan Oktober nanti bisa mulai dioperasikan," jelas Menteri Basuki.

(Jyg)





  • Jokowi Bentuk Satgas Swasembada Gula dan Bioetanol di Merauke Jokowi Bentuk Satgas Swasembada Gula dan Bioetanol di Merauke Dalam rangka percepatan pelaksanaan kegiatan investasi perkebunan tebu terintegrasi dengan industri gula, bioetanol, dan pembangkit listrik biomasa yang memerlukan fasilitasi, koordinasi, dan perizinan berusaha bagi pelaku usaha, dibentuk Satuan Tugas Percepatan Swasembada Gula dan Bioetanol di Kabupaten Merauke, Provinsi Papua Selatan