Washington, MERDEKANEWS - Siswa yang terpukul oleh penembakan mematikan di sekolah menengah di Florida, Amerika Serikat, menemui anggota parlemen pada Rabu dengan tuntutan pembatasan penjualan senjata serbu.
Sementara itu, Presiden Donald Trump menyarankan untuk mempersenjatai guru sebagai cara menghentikan semakin banyak penembakan di sekolah Amerika Serikat.
Pendekatan dilakukan sekelompok siswa dan orangtua, yang belum pernah terjadi di Gedung Putih dan di negara bagian Florida, sementara rekan mereka melancarkan unjuk rasa di jalan berbagai kota.
Trump, dalam pertemuan emosional berjam-jam dengan siswa selamat dari penembakan Florida itu dan orangtua korban, mengatakan bahwa mempersenjatai guru dan petugas sekolah bisa membantu mencegah penembakan massal pada masa mendatang.
Menurut Trump, gagasan tersebut mendapat dukungan penuh dari Perhimpunan Senapan Nasional (NRA).
Presiden dari Partai Republik itu, yang telah memperjuangkan hak senjata dan mendapat dukungan dari NRA selama kampanye 2016, berjanji bahwa ia akan segera memperketat pemeriksaan latar belakang pembeli senjata dan akan mempertimbangkan untuk menaikkan batas usia pembeli beberapa jenis senjata.
Serangan di SMA Marjory Stoneman Douglas di Parkland, Florida, yang menewaskan 17 siswa dan guru pada 14 Februari lalu, merupakan peristiwa penembakan dengan korban terbesar kedua dalam sejarah AS dan dan membangkitkan kembali perdebatan soal pemilikian senjata api.
Menurut penyidik, penembakan dilakukan oleh Nikolas Cruz, mantan siswa SMA Stoneman Douglas berusia 19 tahun yang membeli senjata jenis AR-15 hampir setahun lalu.
"Nikolas Cruz bisa membeli senapan serbu sebelum ia bisa membeli bir," kata Laurenzo Prado, seorang siswa SMA Stoneman Douglas, merujuk kepada regulasi di negara bagian Florida bahwa seseorang bisa membeli senjata serbu setelah berusia 18 tahun.
"Undang-undang di negeri ini telah gagal," katanya.
Anggota parlemen Florida di Tallahassee mengatakan bahwa mereka berencana untuk menaikkan batas usia tersebut menjadi 21 tahun, standar yang sama untuk pistol dan alkohol.
Tapi, senat negara bagian tersebut pada Rabu memilih untuk tidak mengambil tindakan mengenai pengendalian senjata.
Undang-undang dasar Amerika Serikat melindungi hak warga AS memiliki senjata, yang berusaha dipertahankan mati-matian oleh kelompok Republikan. Tapi, Trump mendapat tekanan untuk bertindak menyusul penembakan terkini tersebut.
Selama pertemuan dengan siswa dan orang tua di Gedung Putih yang disiarkan langsung televisi, Trump secara panjang lebar berbicara tentang rencana mempersenjatai guru dan penjaga keamanan agar bisa menakut-nakuti calon penembak potensial dan mencegah lebih banyak korban.
"Jika Anda memiliki seorang guru ... yang mahir memegang senjata, mereka bisa mengakhiri serangan secara cepat," kata Trump yang juga mengakui bahwa rencana itu memang kontroversial.
Beberapa dari peserta rapat menunjukkan dukungan terhadap rencana Trump, tapi tidak sedikut juga yang menentang.
Sebelum pertemuan dengan Trump, para siswa di seluruh Amerika Serikat keluar ke jalan untuk berdemonstrasi menyampaikan simpati, termasuk ratusan remaja dari pinggiran kota Washington yang berkumpul di depan Gedung Putih.
"Saya datang kesini karena saya tidak merasa aman di sekolah," kata Allyson Zadravec, 15, asal SMA Northwood di Silver Spring, Maryland.
"Saya ingin memastikan bahwa semua orang, yang bisa melakukan sesuatu, mendengarkan bahwa saya tidak merasa aman di sekolah saya," katanya, dilaporkan Reuters.
(Reuters,Kirana Izza)
-
Menteri Anas Pemerintah Komitmen Penuhi Kebutuhan Guru ASN Dari total kebutuhan ASN nasional, untuk kebutuhan ASN di Pemda telah disiapkan 419.146 atau 22, 45 persen untuk pemenuhan ASN guru di instansi daerah
-
Sinar Mas Land Raih 7 Penghargaan di Ajang PropertyGuru Asia Property Awards 2023 Ke-18 di Bangkok, Thailand seri PropertyGuru Asia Property Awards ini sudah menjadi standar tertinggi dari industri real estate di Asia sejak pertama kali diadakan
-
Program Seleksi Guru ASN PPPK Upaya Pemerintah Jawab Permasalah Guru Honorer pemerintah terus bekerja keras untuk memberikan dukungan terhadap bapak ibu guru, termasuk untuk peningkatan kesejahteraan
-
Aksi Brutal Israel Tembaki Warga Palestina, 52 Tewas dan 1.200 Terluka Aksi brutal dilakukan Israel. Sebanyak 52 warga Palestina dilaporkan meninggal dunia saat melakukan aksi protes di perbatasan Israel-Palestina di Jalur Gaza, Senin (14/5/2018).
-
Foto Dolores, Petani Spanyol Mirip Trump, Mantan Dubes AS Langsung Minta Maaf Foto perempuan petani kentang Spanyol, Dolores Leis Antelo, menjadi viral karena memiliki kemiripan dengan presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump. Tetapi mantan dubes AS untuk Spanyol justru minta maaf.